Buka Bersama SMA IMBS Jogja: Tingkatkan Kreativitas dan Karakter Luhur

Sleman, jogjakeren.com – Buka bersama SMA Insan Mulia Boarding School (IMBS) yang diselenggarakan pada Rabu (20/3/2024) terbukti mampu mengasah kreativitas dan 29 karakter luhur, terutama 6 thobiat luhur. Panitia yang terdiri dari pengurus OSIS di bawah besutan Hibban Rasyid Al Ghiffari dan Zulfan Ari Sena serta bimbingan para guru mampu mewujudkan rukun kompak dan kerja sama yang baik dalam menyelenggarakan buka bersama ini. Mereka bekerja keras dalam waktu singkat dan dana yang terbatas untk merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan program ini.

SMA IMBS
Buka bersama SMA IMBS Yogyakarta. Bertajuk “Bumantara” tampak perwakilan siswa sedang memeriahkan acara dengan membaca puisi bersambung, Rabu (20/3/2024).

Kreativitas mereka ditantang untuk menyulap dua ruang kelas yang digabung sehingga menjadi aula yang representatif untuk buka bersama dengan segenap pernak perniknya mulai dari backdrop, panggung, dan photobooth kekinian. Suasana Islami muncul dari busana dan soundtrack lagu-lagu pengiring. Para siswa mengenakan jubah dan koko sedangkan para  siswi nampak cantik dan anggun  dalam balutan outfit dan make up syar’i nan menawan.

Acara dibuka oleh MC Bafi Luay dan Aldi Ardiansyah Ramadhani. Mengambil jargon “Bumantara” yang artinya bulan ramadhan satukan atma dan raga. Opening speech disampaikan oleh Waka Sarpras Syaifulloh Ibnu Mukmin, S.S. yang dilanjutkan oleh perwakilan yayasan KH. Sugiyarto, S.H., M.M. Keduanya meyampaikan apresiasi kepada para siswa yang telah mempersungguh sekolah sambil mondok.

Read More

Tentu yayasan memiliki tujuan yang mulia, yakni agar bisa fokus membentuk karakter luhur. Terinspirasi dari hiasan dinding di kelas yang berjudul “World Trip”, KH. Sugiyarto mengajak siswa siswi untuk terus memupuk semangat “menjadi guruning jagad”, baik tugas mengajar menjadi mubaligh maupun tugas belajar sebagai mahasiswa asing di luar negeri. Kesempatan masih terbuka lebar untuk menggaungkan Islam ke seluruh penjuru dunia.

Di tengah sesi, acara disegarkan dengan pembacaan puisi bersambung oleh Muh. Dhanidzar F.A., Muh. Ars Athaillah Nafis dan Hasan Abdul Kholik.

Berikutnya adalah wejangan dari pinisepuh pondok dan sekolah H. Budi Setyo Wahono. Pensiunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini menekankan 6 thobiat luhur yang ternyata telah mampu diwujudkan oleh para siswa siswi dalam acara ini. Yaitu rukun kompak kerja sama yang baik.

“Jika tidak ada kerukunan, kekompakan dan kerjasama yang baik antara siswa  dan guru di sekolah maka acara ini  tidak akan berjalan dengan baik. Semua dari kami berperan dalam menegakkan kerukunan, ibarat sebuah sepeda, jika tidak ada salah satu dari bagiannya maka sepeda itu tidak akan dapat berjalan dengan lancar. Semua orang memiliki peran yang penting dalam kerja sama yang baik,” jelasnya.

Adapun karakter jujur amanah dan mujhid muzhid, Budi mengisahkan dirinya yang selama sekolah dulu selalu mempraktekkan hal tersebut sehingga Allah memberikan balasan berupa pertolongan.

“Siswa siswi supaya jujur dalam mengerjakan ujian, tidak boleh mencontek dan memberi contekan pada sesama teman lainnya, karena hal tersebut lambat laun dapat mempengaruhi pribadi seseorang,” ujarnya.

Ia menambahkan, jujur itu membawa ketenangan, jujur itu mengantarkan pada surga. Jika sudah di beri amanat, maka supaya dijalankan sekuat kemampuan kita. Dengan amanah, kita sama saja memegang kepercayaan orang lain. “OSIS supaya menjalankan tugasnya dengan baik, agar kegiatan di sekolah dapat berjalan dengan lancar dan baik,” pungkasnya.

Setelah wejangan dari pinisepuh ini, acara dimeriahkan dengan sesi kuis. Dalam sesi kuis ini ada pertanyaan ”Apa implementasi sikap jujur bagi siswa di lingkungan sekolah berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh pemateri tadi?” Penjawab dari unsur pamong yang diwakili oleh Retno Maulidi Fiddina menjelaskan “Tidak mencontek ketika ulangan dan menjawab dengan jujur ketika ditanyai guru”. Seolah menjadi garis bawah karakter luhur yang harus terus diasah dan dipraktekkan.

Momen buka bersama SMA IMBS tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi antara siswa, guru, pamong, pengurus pondok, dan yayasan namun juga menjadi ajang mengasah talenta dan kreativitas siswa serta menyemaikan benih-benih karakter luhur dalam kehidupan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *