Sultra, jogjakeren.com – Gilang Nur Rochman, mahasiswa Prodi Fisika MIPA UGM mempunyai talenta yang luar biasa dalam menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Namu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc., Gilang berhasil memberikan kontribusi dan mengukir prestasi membanggakan dengan mengajarkan tari tradisional kepada anak-anak sekolah setempat hingga memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4.
Anak-anak yang bernama Reski Rahma Sari, Marsya Salsabila, Nur Lian, Ninda Apriani dan Afifa Haerani adalah siswi siswi SMP N Satu Atap 1 Konawe Selatan, Desa Namu yang belajar tari tradisional Nusantara dari Gilang. Mereka diajarkan tari-tarian yang kaya akan makna budaya, termasuk tari-tarian yang menggunakan lagu-lagu daerah seperti “Sik Sik Sibatumanikam”, “Ampar Ampar Pisang”, “Cublak Cublak Suweng”, dan “Rasa Sayange”.
Gilang juga mengajarkan tari tradisional lainnya, seperti tari Saman, tari Bali, dan Kecak kepada anak-anak ini. Mereka belajar dengan antusias dan penuh semangat, mencoba menguasai gerakan-gerakan khas dari setiap tarian tersebut. Gilang tidak hanya mengajarkan gerakan-gerakan tari, tetapi juga menjelaskan makna dari keempat lagu daerah tersebut.

“Sik Sik Sibatumanikam” mengajarkan tentang kesetiaan dan cinta yang abadi, “Ampar Ampar Pisang” menceritakan kehidupan di Kalimantan yang penuh dengan keceriaan, “Cublak Cublak Suweng” bercerita tentang kehidupan sehari-hari yang penuh kebahagiaan, dan “Rasa Sayange” menggambarkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia.
Tari tradisional Nusantara ditampilkan pada acara pelepasan mahasiswa KKN PPM UGM Unit SG008 dalam acara Festival Pesona Konawe Selatan dengan tema “Semarak Wisata Kemilau Budaya” yang dihadiri oleh Bupati Konawe Selatan H. Surunuddin Dangga, S.T., MM. beserta ibu, perwakilan Rektor UGM DR. Dr. Rustamaji, M.Kes., Setda Konawe Selatan Hj. St. Chadidjah, S.Sos., M.Si., beberapa OPD Konawe Selatan, Camat Laonti Palaki, S.Kom., M.Pd. dan Kades se-Kecamatan Laonti yang dilaksanakan di Desa Namu pada tanggal 3 Februari.
Bupati terkesima dengan penampilan anak-anak tersebut dan sangat mengapresiasi. Dengan senyum yang mengembang, ia memberikan pujian yang sangat tinggi. Ia bahkan tidak segan-segan mengatakan, “Penampilan mereka layak untuk ditampilkan di tingkat provinsi,”katanya. Pujian dari bupati menjadi semangat tambahan bagi anak-anak ini. Mereka merasa bangga dan senang bisa mendapat apresiasi yang begitu besar dari pemimpin daerah mereka.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar anak-anak bisa terus mewarisi dan menjaga warisan budaya Indonesia. Melalui program KKN ini, diharapkan semangat cinta terhadap budaya Indonesia tetap terjaga dan terus berkembang di kalangan generasi muda. Dengan memahami makna lagu-lagu daerah, anak-anak diharapkan akan lebih mencintai budaya Indonesia dan menjaga keberagaman budaya di tanah air. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan oleh mahasiswa KKN lainnya di berbagai daerah, sehingga budaya Indonesia tetap hidup dan lestari.