Bantul, jogjakeren.com – Pada 10 malam hari terakhir di bulan Ramadan, Pengurus Takmir Masjid Nur Hasanah, Jambidan menggelar i’tikaf. Kegiatan ini berlangsung di dalam masjid yang beralamat di Jambidan Lor, Jambidan, Banguntapan, Bantul setiap malam pada hari Minggu (31/4/2024) sampai hari Senin (8/4/2024), mulai jam 20:30 – 01:30.
Selama kurun waktu di atas, sebanyak 60 jamaah memadati masjid naungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Kalurahan Jambidan, Banguntapan, Bantul ini. Sebetulnya, kegiatan ibadah di masjid ini bukan hanya pada 10 malam hari terakhir saja, melainkan sejak awal bulan Ramadan. Hanya saja pada hari ke-1 sampai hari ke-20, waktunya lebih pendek, yakni mulai jam 20:00 – 20:30.
H. Sidiq Nur Hidayar, Bendahara Takmir Masjid Nur Hasanah menyampaikan agar peserta termotivasi untuk mengikuti acara lailatul qodar sampai selesai, perlu diadakan sahur bersama, sebelum mereka pulang. Mengingat jarak waktu selesai acara dengan waktu imsak hanya pendek, sehingga sesampai di rumah diharapkan tidak perlu sibuk memasak untuk mempersiapkan makan sahur. “Setelah acara selesai, kami adakan sahur bersama sebelum mereka pulang. Ini bisa menambah motivasi peserta,” ungkapnya.
Ketua PAC LDII Kalurahan Jambidan, Arik Setiawan mengarahkan agar peserta tidak jenuh dan bosan serta merasa nyaman, maka selama acara berlangsung perlu diberikan materi yang bevariasi. “Peserta perlu diberikan materi bervariasi, agar merasa nyaman selama menjalani i’tikaf,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut arahan ini, pengurus takmir masjid menyusun acara sesuai dengan kebutuhan saat itu. Mengingat pahala orang yang membaca Alquran setiap 1 huruf dibalas 10 kebaikan, maka pada awal acara diadakan tadarus Alquran. Ada juga hadits yang menyebutkan betapa besarnya pahala orang yang sedekah di bulan Ramadan, maka setelah tadarus Alquran lalu dilanjutkan mengkaji hadits tentang sedekah, infaq dan zakat.
Selain kedua materi di atas, jamaah juga diberikan materi agama, lalu dilanjutkan dengan doa malam. Mengakhiri serangkaian materi di malam itu, semua jamaah diajak sahur bersama sebulum mereka pulang ke rumah masing-masing,
Perlu diketahui bahwa di bulan Ramadan terdapat malam yang luar biasa istimewa, yaitu lailatul qadar. Malam ini dijelaskan dalam Alquran sebagai malam yang lebih mulia daripada 1.000 bulan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Qodr (3-4) yang artinya: Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Tampak bahwa pada malam itu, Allah SWT menurunkan para malaikat ke bumi untuk menyebarkan rahmat dan kedamaian. Umat Islam yang beribadah pada malam itu akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Keistimewaan ini menunjukkan betapa bernilainya lailatul qadar bagi umat Islam.
Karena itu, sudah selayaknya bagi umat Islam untuk bisa memperbanyak ibadah pada malam lailatul qadar.