Pasanggiri PERSINAS ASAD Kapanewon Godean: Dewan Juri Beberkan Kriteria Penilaian Utama

Pasanggiri PERSINAS ASAD
Persinas ASAD Kapanewon Godean menyelenggarakan Pasanggiri dengan diikuti 116 atlet pencak silat, Minggu (24/12/2023).

Sleman, jogjakeren.comPasanggiri Kapanewon Godean baru saja selesai digelar pada Minggu (24/12/2023) siang. Gelaran dari PERSINAS ASAD Godean ini bertempat di aula kompleks Masjid Khoirul Mauidzoh Klaci, Desa Margoluwih, Seyegan, Sleman. Kegiatan tersebut dimeriahkan oleh 116 pesilat dari tujuh kontingen asal mereka.

“Sebelumnya, pasanggiri itu akan dilaksanakan tanggal 5 November (tetapi) sebab keadaan sesuatu sehingga ditunda jadi tanggal 24 Desember 2023. Kemarin itu ketika diundur pesertanya agak kurang semangat, tapi Alhamdulillah bisa semangat lagi. Dibuktikan dengan banyaknya peserta (pesilat yang datang) saat ini,” papar Kuat Kurniawan sebagai Ketua Pasanggiri Kapanewon Godean.

Pasanggiri Persinas ASAD
Pembukaan Pasanggiri Persinas ASAD Kapanewon Godean, Minggu (24/12/2023).

Kuat menjelaskan dalam pasanggiri tersebut terdapat empat kategori yang dinilai, antara lain: jurus perorangan, beregu, aplikasi teknik teori, dan jurus massal. Ia juga menyatakan tujuan dari pasanggiri ini untuk menggerakkan masing-masing pengurus kecamatan semangat dalam berlatih jurus ASAD.

Bacaan Lainnya

“Bagi saya, pasanggiri ini memang perlu diadakan dan sangat bagus kalau saya menilai, karena itu bisa memotivasi peserta dari masing-masing kontingen itu dari kesiapan yang biasanya nggak berlatih terus berlatih semangat itu dapat memotivasi itu. Dan saya lihat kesiapannya menggembirakan ini, semua peserta antusias,” tutur H. Fauzan, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing PERSINAS ASAD Kapanewon Godean menanggapi gelaran pasanggiri tersebut.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya disiplin sebagai nilai utama dari peserta pasanggiri. Bersama nilai ukhuwah Islamiyah, H. Fauzan menekankan nilai kedisiplinan tersebut yang mesti dipahami peserta. Di samping itu, ia menolak jenis persiapan yang terburu-buru dalam menyikapi pasanggiri ini, yang dapat merusak prinsip utama pembinaan jurus PERSINAS ASAD.

Pasanggiri Persinas ASAD

Sejalan dengan itu, Dewan Juri dan koordinator PERSINAS ASAD Kapanewon Godean, H Agung Prasetyo Eling, membeberkan kriteria penilaian yang utama dalam pasanggiri. Agung menyatakan bahwa orisinalitas gerakan jurus, kemantapan juga keserasian gerak, dan stamina merupakan tiga kriteria penilaian digunakan para dewan juri.

“Kebanyakan kesalahan pelatih itu ya orisinalitasnya kurang. Orisinalitas itu ya sudah pakemnya jurus gerakannya itu, sebaiknya jangan ditambah. Memang tidak boleh ditambah dan tidak boleh dikurangi, itu sudah pakem tidak bisa diganggu gugat,” tegasnya.

“Biasanya yang salah di jurus itu kurang panjangnya pukulan, Dia mengandalkan kecepatan maka dia mengurangi panjangnya pukulan. Seharusnya 80 persen mungkin hanya sekitar 60 persen atau bahkan kurang. Nah, masalah kemantapan sama tenaganya itu kan tergantung personalnya kalo geraknya istilah orang lelet, akhirnya nilainya kurang,” terang Agung.

Lebih lanjut, ia menyatakan pasanggiri kali ini memang masih dilonggarkan pelaksanaannya secara umum. Namun, Ia tidak menampik bahwa pasanggiri kedepannya akan dikhususkan untuk kelas pra-remajanya, remaja, dewasa hingga kelas lansia itu sendiri. Menanggapi hal itu, H Fauzan selaku Pembimbing PERSINAS ASAD meminta para peserta untuk bersiap se-dini mungkin. Sehingga capaian yang didapatkan betul-betul sesuai dengan tujuan ASAD, yaitu aman, selamat, aman, dan damai.

“Kami berharap kedepannya (semoga) tetep diadakan. Jadi ternyata bisa tadi, yang melempem yang nggak pernah latihan dengan adanya pasanggiri itu kan rutin ini tahunan gitu. Sehingga ya bisa mempersiapkan jauh-jauh sebelumnya, bisa untuk merefleksi diri. Ooh, kontingen dari saya seperti ini, Kita bisa melihat kemampuan dari masing-masing kontingen. Itu saja, ke depan tetep diadakan,” pungkas H. Fauzan berpesan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *