Sleman, jogjakeren.com – Pemberdayaaan remaja putri untuk meningkatkan keterampilan dapat dimulai dari pembekalan usaha kreatif. Salah satunya dengan keterampilan jahit-menjahit.
Keterampilan menjahit akan selalu dibutuhkan mengingat pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki keterampilan ini karena untuk menguasainya dibutuhkan pembekalan ataupun pelatihan.
Sehubungan dengan hal itu, PC LDII Kapanewon Turi melalui program Penggerak Pembina Generus (PPG) menggelar Pembekalan “Belajar Keterampilan Menjahit” di Masjid Awwaludin, Garongan, Minggu (4/2/2024).
Peserta pembekalan keterampilan menjahit ini berjumlah kurang lebih 50 remaja putri, terdiri dari usia pra-remaja, remaja, hingga pra-nikah. Koordinator Bidang Keputrian PPG Ria menuturkan bahwa keterampilan itu harus dimiliki oleh remaja putri. “Putri itu harus punya keterampilan, apalagi bisa menjadikan keterampilan itu menjadi sebuah usaha yang menghasilkan,” ujar Ria.
Pembekalan menjahit kali ini, remaja putri diajarkan keterampilan untuk membuat scrunchie. Marti Juwanto selaku pemateri menyampaikan alasan membuat scrunchie. “Teknik yang diterapkan merupakan teknik dasar yang memudahkan karena tidak memakai mesin jahit. Selain modalnya sedikit tapi bisa jadi produk yang memiliki harga jual,” ujarnya.
Marti Juwanto menambahkan, keterampilan menjahit itu sangat berguna terlebih bagi seorang putri. “Remaja putri itu minimal mempunyai keterampilan dasar menjahit, agar ketika menjumpai keadaan yang urgent contohnya ketika baju sendiri robek, hingga nanti remaja putri sudah memiliki suami dan anak itu bisa menerapkan keterampilan menjahitnya,” jelasnya.
Pembekalan ini memang diperuntukkan untuk remaja putri sebagai keterampilan dasar teknik menjahit, sekaligus untuk memotivasi para remaja putri mau belajar jahit-menjahit sehingga dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari.
Menurut Mifta salah satu peserta pembekalan, SDM menjahit saat ini susah didapatkan. Harapnya setelah adanya pelatihan ini remaja putri dapat terus didukung dan diarahkan untuk menghasilkan produk komersil atau memiliki nilai jual.
“Alhamdulillah, senang bisa membuat scrunchie jadi besok tidak perlu beli karena kan sudah bisa buat. Justru skill ini bisa dijadikan sebuah peluang untuk menambah penghasilan, semua itu perlu dukungan dan tentunya niat dalam diri sendiri,” pungkas Mifta.