Jogjakeren.com – Saat ini, keberadaan ojek sangat membantu untuk memenuhi segala kebutuhan seperti pengantaran atau penjemputan orang maupun untuk kurir barang. Biasanya untuk setiap orderannya, ojek menerima upah 80% dari upah yang dibayarkan dan 20% untuk Pemilik Aplikasi Ojek Online.Para pengemudi ojek terkesan belum nyaman bekerjanya karena masih ada rasa was-was saat melakukan pekerjaan. Sementara dari Aplikator Ojek Online sering tidak memikirkan mitra-ojeknya supaya tetap dalam kondisi nyaman dalam melaksanakan pekerjaan. Inilah yang menjadi dilema para pekerja Ojek Online yang menjadikan para pekerja Ojek Online merasa kurang dimanusiakan dalam profesi pekerjaannya.
Demikian pula di Jogja, banyak sekali aplikasi Ojek Online baik yang sifatnya nasional, maupun lokal yogya salah satunya JOGjaJEK-Online. JOGjaJEK, merupakan Aplikasi Ojek Online dan program mulai resmi beroperasi sejak berdiri 17 april 2018 dan berkantor di Panggungharjo, Sewon, Bantul. Hingga kini, telah memiliki ratusan mitra ojek untuk melayani kebutuhan transportasi warga Yogyakarta, dan beberapa staf perusahaan.
Operasional JOGjaJEK-Online secara prinsip sama dengan Aplikasi Ojek Online lainnya, hanya saja, kami menerapkan bagi hasil 90% mitra-ojek dan 10% perusahaan, selain itu JOGjaJEK memiliki program berlangganan dengan pemakaian secara rutin harian bagi penumpang yang akan menggunakan JOGjaJEK,serta jasa kurir bagi pelaku usaha di wilayah Bantul, Kota Jogja dan Sleman.
Sementara bagi mitra-Ojek dan staf, JOGjaJEK berusaha menjadikan mereka nyaman bekerja dan penghasilan yang pasti serta dapat sangu di hari tua sehingga para mitra-Ojek dan staf dapat professional dalam melayani keperluan transportasi warga yogya.
Oleh karena itu JOGjaJEK memfasilitasi para Mitra-Ojek dan staf dengan “BPJS Ketenagakerjaan”, “Bisa jadi JOGjaJEK-Online adalah satu-satunya dari sekian Aplikasi Ojek Online yang mengeluarkan kebijakan Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan kepada mitra-Ojeknya dan staf,” kata Suwondo pemilik JOGjaJEK.
