Sleman, Jogjakeren.com – Pondok Pesantren Insan Mulia Boarding School (IMBS) Yogyakarta mendapat undangan untuk mengikuti upacara dan kirab dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Sleman, bertempat di lapangan Denggung Sleman, Selasa (22/10/2024). Bertindak selaku Pemimpin Upacara Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo. Acara dihadiri oleh segenap pejabat forkompimda Kabupaten Sleman, 186 pondok pesantren se-Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya, Kusno Wibowo menyampaikan bahwa sejarah diperingatinya Hari Santri adalah tak lepas dari perjuangan para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia. “Sejak masa penjajahan, mereka sudah berjuang melawan penindasan dan kolonialisme belanda melalui berbagai cara, melalui perlawanan fisik dan intelektual, para santri dan ulama juga berjuang turut menyebarkan nilai nilai Islam, membawa rahmat bagi seluruh alam semesta, bersifat toleran dan inklusif,” jelasnya.
Salah satu peristiwa penting yang menjadi dasar dalam penetapan Hari Santri adalah Resolusi Jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama di Kampung Bubutan Surabaya pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad merupakan seruan bagi umat Islam untuk melawan penjajahan Belanda dan sekutunya yang berupaya menjajah kembali Republik Indonesia pasca Kemerdekaan Indonesia.
Dalam sejarah, para pejuang, santri dan ulama berperan penting dalam merebut kedaulatan negara. Beberapa tokoh penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia adalah KH. Hasyim Asy’ari (NU), KH. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), A. Hasan (Persis), Abd Rahman (Matlaul Anwar), Ahmad Soorhati (Al Irsyad) serta beberapa tokoh agama lainnya.
Peringatan Hari Ssntri pada tanggal 22 oktober memiliki makna penting bagi perjuangan bangsa dan rakyat Indonesia. Sejak ditetapkannya Hari Santri, momen ini menjadi tonggak sejarah bagi santri dan pondok pesantren dalam berjuang merebut kemerdekaan negara Indonesia.