Kembali Pimpin PINSAR Indonesia, Singgih Januratmoko Ajak Peternak Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Munas PINSAR
Pelantikan Ketua Umum PINSAR Indonesia periode 2024-2029 Singgih Januratmoko yang terpilih kembali usai menjabat dua periode.

Yogyakarta, Jogjakeren.com – Musyawarah Nasional (Munas) VI Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Indonesia kembali menetapkan Singgih Januratmoko sebagai ketua umum periode 2024-2029. Munas VI diselenggarakan di Hotel Tentrem, Yogyakarta pada Sabtu (10/8/2024).

Singgih terpilih secara aklamasi atas dukungan seluruh peserta Munas yang terdiri dari Pengurus Pusat PINSAR Indonesia, pengurus wilayah, dan pengurus daerah. Sementara Ketua Dewan Pembina dijabat Prof Muladno dan Ketua Dewan Pengawas dijabat drh Hartono yang juga terpilih secara aklamasi.

Munas VI PINSAR Indonesia dilanjutkan dengan pelantikan Dewan Pengurus Pusat 2024-2029 dan semua Ketua Pengurus Wilayah. Singgih dalam sambutannya menyebut tugas sebagai ketua umum terpilih ini merupakan amanah yang harus dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban dunia akhirat.

Read More

“Seharusnya ada regenerasi setelah cukup memimpin dua periode, untuk itu kami berharap lima tahun  ke depan ada pengganti yang lebih muda yang dapat memperjuangkan nasib peternak-peternak di Indonesia,” ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, tugas dan amanah ini diberikan berkaca pada pengalaman sepuluh tahun terakhir menakhodai PINSAR Indonesia. Bagaimana PINSAR Indonesia memperjuangkan agar peternak mandiri bisa tetap eksis usahanya meskipun faktanya saat ini peternak broiler semakin sedikit. Artinya, keuntungan yang dihasilkan peternak mandiri belum berhasil.

“Tapi alhamdulillah untuk peternak layer bersama asosiasi yang lain dapat berkembang, untuk populasinya juga sudah jauh lebih banyak daripada sepuluh tahun yang lalu dan satu tahun terakhir ini kondisi membaik, harga bisa di atas harga pokok produksi (HPP),” jelas Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Golkar ini.

Selanjutnya, ia mengajak seluruh pengurus untuk tulus ikhlas bekerja mewujudkan kesejahteraan peternak demi kemajuan bangsa Indonesia. Singgih bersama pengurus lainnya akan melakukan konsolidasi organisasi sebagai langkah awal menjalankan program kerja dan menjadi eksekutor dalam menyukseskan program pemerintah seperti minum susu dan makan bergizi gratis.

Langkah selanjutnya, imbuh Singgih, menjaga soliditas dan kerja sama antar bidang pengurus PINSAR Indonesia. Mengakhiri sambutannya, Singgih memperkenalkan Duta Ayam dan Telur yang akan menyosialisasikan manfaat ayam dan telur kepada masyarakat.

Munas PINSAR
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono (kiri) bersama Ketua Umum PINSAR Indonesia Singgih Januratmoko (kanan).

Sementara itu, pada sesi diskusi mengangkat tema “Implementasi Penyediaan Makanan Bergizi Gratis, Tantangan, dan Solusinya”. Menghadirkan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang diwakili Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono.

“Kami mengapresiasi PINSAR Indonesia menjadi mitra pemerintah yang strategis dalam rangka mengambil kebijakan di sisi hulu dan hilir,” katanya mengawali diskusi.

Berkaitan program makan bergizi gratis, diperkirakan ada sekitar 82 juta orang mulai dari usia Paud, SD, SMP, SMA hingga lansia yang akan menerima program pemerintah tersebut. “Mengantisipasi kebutuhan pangan seperti beras, jagung, daging ayam, daging sapi, telur, dan susu kami berkooodinasi dengan semua pihak. Tentu, kami akan mengedepankan para peternak agar mendapatkan harga yang baik,” jelasnya.

Anggota Dewan Pembina Prof Muladno yang memandu diskusi mengatakan PINSAR Indonesia sebagai asosiasi peternak, program pemerintah tersebut merupakan peluang dan menjadi kewajiban untuk ikut menyukseskan. “Kami berharap program makan bergizi gratis betul-betul bisa berjalan dan diarahkan ke peternak rakyat,” ujarnya.

Singgih dalam diskusi tersebut menambahkan bahwa program makan bergizi gratis akan memberikan dampak positif karena serapan ayam meningkat 10 sampai 20 persen dan harga akan lebih stabil. “Program makan bergizi gratis sudah diketok pada APBN 2025 senilai 71 triliun. Saat ini harga ayam yang sering naik turun diharapkan melalui program ini bisa stabil,” imbuhnya.

Ditambahkan Maino, untuk mengakomodir keluhan peternak terkait harga, harga acuan pembelian/penjual (HAP) ayam dan telur akan dievaluasi kembali, misalnya melalui HAP zonasi karena tidak bisa disamakan daerah satu dengan lainnya.

Sebagai langkah awal dalam menyukseskan program pemerintah tersebut, Prof Muladno mengusulkan agar PINSAR Indonesia segera berkomunikasi dengan lurah, camat untuk mempersiapkan. “Perlu ada komando dari atas sehingga yang menjalankan di tingkat bawah dapat berjalan maksimal,” ucapnya.

Singgih menambahkan, peternak rakyat saat ini menghadapi tantang yang cukup berat. Peternak broiler masih bermasalah dengan supply and demand yang belum teratasi yang mengakibatkan over supply dan peternak mengalami kerugian.

Kedua, tantangan bahan baku seperti harga jagung yang sempat melonjak, otomatis harga pakan naik sehingga biaya produksi meningkat. “Menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengatur supply dan demand baik broiler maupun layer dari grand parent stocknya (GPS). Kami berharap satu atau dua tahun ke depan akan seimbang, kalaupun terjadi over supply tidak akan banyak sekali,” urainya.

Munas VI PINSAR Indonesia menetapkan tiga rekomendasi kepada pemerintah di antaranya menetapkan setiap tanggal 15 Oktober sebagai Hari Ayam dan Telur Nasional, mengusulkan kepada pemerintah untuk merevisi Undang-undang Peternakan Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan sehingga dalam membangun perunggasan lebih kompetitif, dan mendorong harga ayam di atas harga pokok produksi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *