Sleman, Jogjakeren.com – Untuk meraih kesuksesan dalam 3 pilar pendidikan yakni sekolah, keluarga, dan lingkungan haruslah saling menguatkan. Kerja sama yang baik dari ketiganya sangat diperlukan.
Terlebih saat ini kurikulum merdeka telah diimplementasikan secara masif. Sebagai karakteristik dari implementasi kurikulum merdeka adalah dengan adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang dikenal dengan istilah P5. Projek ini lebih mengutamakan kolaborasi dan menguatkan daya kreasi inovasi.
Oleh karena itu, guna mewujudkan tujuan mulia tersebut, SDN Sambiroto 2 Kalasan Sleman Yogyakarta menginisiasi program Parent Teaching secara berkesinambungan, Jumat (30/8/2024). Pada tahun sebelumnya program Parent Teaching ini telah diujicobakan di kelas 4 selama satu tahun. Dan pada tahun ajaran ini dilanjutkan secara serentak di semua jenjang mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Parent Teaching adalah sebuah program yang dirancang untuk melibatkan partisipasi orang tua dalam sebuah pembelajaran. Prakteknya adalah orang tua hadir ke sekolah menjadi sumber belajar dan pengajar bagi para siswa. Para orang tua dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok berkesempatan untuk mengajar satu kali pertemuan dalam jam pembelajaran P5. Kelompok orang tua tersebut berdiskusi untuk menentukan model dan strategi pembelajaran yang dirasa tepat sesuai tema.
Sebagai contoh, pada kesempatan kali ini jenjang kelas 5 mengambil tema makanan tradisional. Kelompok orang tua yang bertugas adalah kelompok 1. Pada tema makanan tradisional ini model pembelajaran yang dipilih oleh kelompok 1 adalah berkonsep hands on experience yakni siswa mengalami sendiri dengan praktek langsung melalui cooking class. Adapun menu makanan tradisional yang dipilihkan adalah kue klepon.
Pada pelaksanaan pembelajaran, siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok telah dibriefing sebelumnya untuk menyiapkan berbagai peralatan memasak. Kemudian pada saat praktek, diberikan bahan-bahan untuk membuat klepon.
Orang tua tampil menjadi pengajar mulai dari tahap awal pembelajaran (pre-teaching, proses (while-teaching) sampai penutup (post-teaching). Mereka berperan layaknya seorang guru. Pada tahap awal pembelajaran (pre-teaching) orang tua membuka pelajaran dengan berdoa salam sapa dan apersepsi. Mereka mengenalkan ragam konsep makanan tradisional dengan metode kuis sederhana. Hal ini mampu menarik perhatian siswa. Selanjutnya orang tua mengenalkan klepon baik dari asal usul sejarah dan filosofinya.
Pada tahap inti pembelajaran, dijelaskan tentang cara-cara membuat kue klepon. Lalu siswa mengikutinya dan mempraktekkan sampai tahap akhir. Siswa dalam kelompok bekerja sama, ada yang menguleni adonan, menyisir gula pasir dan mencetak.
Hal yang paling menantang adalah saat merebus klepon. Setiap siswa diharapkan berani praktek memasukkan klepon ke dalam panci yang berisi air mendidih. Pada kenyataannya ada siswa yang sudah terampil namun ada juga yang baru pertama kali sehingga muncul rasa takut atau khawatir kalau-kalau terpercik air panas. Namun pada akhirnya semua siswa berhasil melampaui tahapan tersebut, merasakan keberhasilan dan merayakan hasil belajar mereka membuat klepon dengan menikmati makan klepon bersama.
“Seru, senang. Ternyata bisa bikin klepon,” ungkap Hanif kelompok 2.
Tak dipungkiri, dalam mengajar siswa SD kelas 5 pastinya dijumpai kendala. Yang paling menonjol adalah menarik perhatian mereka untuk bisa fokus. Namun, berkat kerja sama yang kompak dari kelompok Parent Teaching, dengan ice breaking sederhana, siswa mampu diajak untuk berkonsentrasi. Alhasil program pembelajaran Parent Teaching ini berhasil dilaksanakan dengan baik.
Program Parent Teaching di SDN Sambiroto 2 Kalasan Sleman ini akan berlangsung setiap bulan di minggu terakhir pada jam P5. Dengan program ini diharapkan siswa mendapatkan pengalaman baru dari pengajar para orang tua mereka sendiri. Sehingga memunculkan rasa bangga pada orang tua mereka selain meningkatkan daya kreasi inovasi dan kolaborasi mereka terasah dengan baik.