Sleman, Jogjakeren.com– Dunia kopi telah menjamur di Yogyakarta yang bahkan hampir menjadi gaya hidup bagi sebagian orang penyuka kopi. Biasanya kopi disediakan di cafe dengan ambience yang beragam. Cafe sering sekali digunakan sebagai tempat untuk sekedar berkumpul bersama kolega, tempat meeting kegiatan kantoran, tempat tenang mengerjakan tugas kuliah dan lain sebagainya. Dari sudut pandang bisnis, kopi termasuk ke dalam ide bisnis yang menarik perhatian banyak orang.
Melihat fenomena tersebut, MDT Al-Fattah Ummu Dani Salamah (MASDANIS) di bawah naungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Purwomartani Kapanewon Kalasan bekerja sama dengan seorang mantan programmer pecinta kopi dengan mengadakan kelas membuat kopi “Barista Basic”. Acara tersebut diikuti oleh seluruh remaja putra dan putri MASDANIS yang diadakan di Masjid Ummu Dani Salamah pada bulan November lalu.
Tujuan dari acara ini dilaksanakan untuk bekal kemandirian bagi remaja MASDANIS karena dinilai sebagai hal fundamemntal dan penting untuk generus saat ini. Tidak hanya akademis yang dicari akan tetapi skill basic memulai sebuah bisnis merupakan hal yang penting. Wahyu Hidayat seorang mantan programmer di sebuah perusahaan software di Yogyakarta memberikan materi cara pembuatan kopi dan membangun bisnis kopi. “Saya ingin mengenalkan kopi kepada remaja untuk kemudian bisa menjadikan kopi sebagai referensi ide bisnis bagi mereka,” ujarnya.
Perjalanan Programmer Dalam Mengenal Kopi
Ia menceritakan di sesi wawancara, sejarah ketika ia mulai menyukai kopi. Kala itu saat bekerja sering sekali mendapati lembur dan kopilah yang menemani ia bekerja. “Kerja dari siang ke malam hari, dari malam ke siang hari tanpa kopi seperti ada yang kurang gitu rasanya,” ingatnya.
Singkat cerita ia merasa jenuh dengan pekerjaannya kemudian mendapatkan ide bisnis untuk membuat kedai kopi setelah berbincang-bincang dengan kerabatnya. “Awal mulanya itu karena lagi ngobrolin kopi single orgin sama kerabatku, jadi itu kopi asli dari biji kopi yang rasanya tentu berbeda dengan kopi konvensional,” kata Wahyu. Kemudian setelah sholat hajat dengan yakin Wahyu memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia software engineering dan membangun ide bisnis “Angop Coffee Shop” pada tahun 2016 lalu.
Angop Coffee Shop sendiri ia bangun juga di rumahnya, dengan suasana dekat kawasan wisata Candi Sambisari Purwomartani Kapanewon Kalasan yang masih asri. Menu yang ditawarkan juga sangat bersahabat di kantong. Sehingga banyak dari kalangan anak muda, rekan kerja hingga keluarga yang sering berkunjung di Angop Kopi. “Namun setelah 8 tahun dengan berat hati aku harus menutup Angop Coffee Shop untuk diganti dengan bisnis lainnya. Terimakasih Angop Kopi untuk segalanya,” ungkap Wahyu.
Pelatihan Membuat Kopi
Di dalam paparannya ia menjelaskan tugas dari seorang barista yaitu seorang profesional yang ahli dalam seni penyajian kopi menjadi minuman yang memiliki nilai jual lebih. Lalu tak hanya itu saja, seorang barista harus bisa mengedukasi setidaknya memberikan informasi seputar dunia kopi. Serta bisa menjadi tempat curhat pelanggan dan selalu memberikan mood positif kepada khalayak ramai.
Dalam kegiatan Barista Basic ia memperkenalkan pada remaja tentang macam-macam jenis kopi asli dari bijinya, alat membuat kopi dan tips jika ingin membuat usaha. Wahyu juga memberikan kesempatan kepada remaja untuk praktik membuat kopi dengan alat pembuat kopi miliknya. “Punya usaha itu melelahkan dan itu wajar. Pada 1 sampai 3 bulan pertama usaha itu biasanya belum untung, jadi jangan patah semangat,” pesannya.
Muhammad Aulia salah satu remaja yang mengikuti acara pelatihan ini mengaku senang dengan edukasi mengenal dunia kopi melalui pelatihan ini. “Lebih sering diadakan acara seperti ini, supaya kita sebagai remaja tahu dunia pekerjaan dan dapat memotivasi kita. Ini adalah tantangan bagi Gen Z yang dianggap lemah dalam meraih cita-cita dan karir,” ungkapnya.
Wahyu berpesan kepada para remaja yang hadir dalam sesi pelatihan untuk percaya bahwa semua itu berawal dari mimpi. Mimpi akan membawa alam bawah sadar untuk berbuat agar mimpi itu terwujud. “Jangan hanya bermimpi saja, tapi kuncinya ada di konsisten dan percaya insyaallah mimpi itu akan terwujud,” kata Wahyu.
Dalam konteks berwirausaha pasti akan menjumpai kegagalan dan kesuksesan. Jangan patah semangat apabila kegagalan itu datang pada usaha kita, justru harus siap dan belajar dari kegagalan tersebut. Dan apabila mendapatkan kesuksesan maka jangan cepat puas. “Semua itu adalah proses, kalian harus nikmati prosesnya dan percaya dengan izin Allah atas usaha kita sehingga kita tinggal memetik hasilnya di akhir nanti,” tutup Wahyu.