Pembekalan Keterampilan Membuat Batik Teknik Shibori

Shibori
Omah Fatma mengedukasikan teknik shibori kepada DPD LDII Kabupaten Sleman, Minggu (5/3/2023).

Jogjakeren.com – Perempuan LDII Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Omah Fatma dalam rangka pembekalan keterampilan membuat batik dengan teknik shibori, Minggu (5/3/2023). Pembekalan dilakukan di kompleks DPD LDII Kabupaten Sleman dan diikuti oleh 22 peserta.

Pembekalan dilaksanakan untuk menambah keterampilan perempuan LDII. “Minimal menjadikan kita mampu membuat sendiri, misalnya untuk keperluan (seragam) lebaran nanti”, ungkap Drs. Suharno, Wakil Dewan Pembina DPD LDII Kabupaten Sleman. Pembekalan keterampilan ini sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Sleman poin ketiga, yaitu visi sejahtera dan misi membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan.

Meskipun shibori (しぼり) berasal dari Jepang, yang direplikasi dari Jepang hanya tekniknya. “Shibori Jepang identik dengan satu warna, yaitu biru, sedangkan kita dengan budaya batik jumputan atau ikat celup (tie-dye) memodifikasinya dengan kombinasi warna, tidak hanya biru”, terang Ira Fatmawati selaku narasumber sekaligus pengurus Perempuan LDII DIY. Ira pun menyampaikan terima kasih telah diundang untuk mendampingi kegiatan pembekalan di Kabupaten Sleman, di samping kebiasaannya mengajar ekstrakurikuler membatik di beberapa sekolah.

Bacaan Lainnya

Shibori

Sejalan dengan tujuan pembangunan bekelanjutan (SDGs) ke-9 tentang industry, innovation, and infrastructure, kain shibori merupakan salah satu produk inovasi industri UMKM yang kini telah berkembang di masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung (online), keduanya disanggupi oleh Ira untuk menghidupkan UMKM.

“Sehari bisa 10-20 kain atau kaus yang bisa dikerjakan. Modal satu kain atau satu kaus untuk dikerjakan dengan teknik shibori paling tidak 80-90 ribu rupiah”, kata Ira.

Produksi kain shibori tidak mengenal perbedaan antara laki-laki dengan perempuan sehingga keduanya dapat bergabung dalam kegiatan dan tercipta gender equality, sesuai tujuan SDGs ke-7. Perbedaan terlihat dari komposisi peserta sehingga bapak-bapak diarahkan untuk mengaplikasikan teknik shibori pada kaus dengan pewarna indigosol, sedangkan ibu-ibu mengaplikasikan teknik shibori pada kain berbahan katun dengan pewarna remasol.

Perwakilan pengurus Perempuan LDII Kabupaten Sleman Hj. Ike Octovianingsih, S.Pd. selaku anggota dewan penasihat dan Hj. Sova Marwati selaku bendahara sebagai peserta pembekalan mendukung kegiatan ini. “Pembekalan keterampilan ini sementara untuk perwakilan terlebih dahulu. Tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan akan disebarkan kepada perempuan LDII Kabupaten Sleman lainnya”, kata keduanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *