Sleman, Jogjakeren.com – Adakah strategi yang jitu agar anak-anak usia dini gemar makan ikan sembari melatih kemandirian mereka? Learning by doing yang dikemas dalam fun activities bisa menjadi salah satu alternatif jawabannya. Belajar dari pengalamannya sendiri, mulai saat proses peracikan hingga menikmati hasil masakannya. Tak hanya melihat dan mendengar, namun juga melakukan, menyentuh, serta merasakan baik dengan hati maupun mulut.
Untuk itu, Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al Fattah Cabang Sambisari —atau yang dikenal dengan sebutan MASDANIS— menerapkan prinsip tersebut dengan menggelar acara cooking class dengan menu tekwan bersama Hiya Salsabillah, S.Pd. Biasa dipanggil Bela, pengusaha yang sukses dalam bisnis tekwan dan pempek ini pun masih aktif berkarya sebagai Make Up Artist (MUA) Jogja.
Acara ini merupakan lanjutan cooking class MASDANIS sebelumnya dengan berbagai menu masakan dan koki. Keterampilan yang dilatih berupa menggoreng tempe, masakan sayur lodeh, ikan tuna, baking class kabocha, olahan daging kurban, dan lain-lain. Kali ini giliran tekwan.
Tekwan merupakan makanan khas Palembang. Pilihan menu ini untuk mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Pentol biji tekwan sama seperti adonan pempek namun lebih lembut karena lebih banyak ikan daripada tepung tapioka. Perbandingan komposisinya adalah 1 kilogram ikan dengan 800 gram tepung tapioka.
Ragam ikan yang dipilih untuk sajian tekwan, antara lain: tenggiri, gabus, cucut, atau kakap. Adapun untuk kaldu kuahnya memanfaatkan udang. Sebagai pelengkap, tekwan disajikan dengan bihun, jamur kuping, irisan daun bawang, dan bengkoang. Dengan demikian, cukuplah tekwan menjadi makanan yang kaya gizi, tinggi protein dan serat.
Yang menarik, menurut hasil survei sederhana terhadap 25 santri MASDANIS, hanya ada 5 santri yang pernah memakan tekwan. Oleh karena itu, acara cooking class ini sangat tepat untuk mengenalkan tekwan, sembari mengedukasi santri tentang kandungan gizinya.
Selain mengajarkan komposisi bahan dan langkah memasak, Hiya Salsabillah, S.Pd. yang menjadi pemateri dalam acara ini membagikan pula tips untuk memasak tekwan yang lezat. Pada saat mengaduk ikan fillet dengan telur dan air, janganlah dimasukkan garam terlebih dahulu.
“Karena ketika garam bercampur dengan adonan maka adonan akan mengental,” jelas pengusaha yang sukses dalam bisnis tekwan dan pempek.
Saat ini Bella mengajari pula pengolahan ikan dan pempek di beberapa kelompok ibu-ibu PKK, pengajian majelis taklim LDII dan berbagai tempat lainnya. Pada 8-9 Juni 2024, Bela akan kembali menginspirasi dalam Insan Prima Fair (IPF) di Grha Instiper.
Selanjutnya para santri dibimbing untuk berani praktek memasak yang terbagi dalam 4 kelompok. Mulai dari mengaduk adonan, mengiris bengkoang, udang, jamur kuping dan daun bawang serta mencetak biji tekwan dan memasukkannya ke dalam air mendidih.
Para santri yang berada dalam kelompok usia PAUD, TK sampai kelas 6 SD menghadapi beberapa tantangan dalam acara cooking class ini. Si kembar Ayyas Aiman Wahyu Hidayat dan Aidan Aiman Wahyu Hidayat merasa takut saat memasukkan adonan ke dalam kuah mendidih.
“Sempat kecipratan air panas sedikit. Tapi senang,” celoteh mereka.
Sementara itu, Almira Aulia Ramadhani kelas 4 SD yang kebagian mengiris bengkoang mengaku sedikit khawatir saat memegang pisau. Namun berkat bimbingan para guru akhirnya Ami panggilan akrabnya berani mencoba dan berhasil.
“Cooking Class Tekwan ini menjadi ajang untuk mempraktekkan karakter luhur yaitu mandiri, rukun kompak kerja sama yang baik, berani dan percaya diri. Juga sebagai media yang efektif untuk mengajak santri gemar makan ikan,” kata Dewi Astuti , S.Psi. selaku ketua panitia.
Sembari menunggu biji tekwan matang, para santri diajak untuk menghafalkan surat-surat Al-Qur’an, asmaul husna dan doa-doa. Setelah tekwan matang, para santri makan bersama dengan penuh kegembiraan.
” Ternyata enak banget! Saya suka tekwan ini!” kata Fatimah yang disetujui oleh teman-temannya.
Bahkan di antara mereka ada yang menambah porsi makan hingga 2-3 kali. Kini, siapa takut makan ikan yang kaya akan protein dan enak sekali?