jogjakeren.com – Wisuda program Sarjana periode II TA 2019/2020 dilaksanakan Rabu, (19/2/2020). Pada wisuda periode II ini Gema Arya Kusuma Starliantri tercatat sebagai lulusan terbaik kedua diantara lulusan Fakultas Kehutanan UGM. Ia meraih IPK 3,86 dengan predikat cumlaude atau dengan pujian.
Mahasiswi pemilik nomor cantik 15/382873/KT/08075 selalu terlihat banyak tersenyum. Mungkin karena tuntutannya sebagai penari Bali. Gema juga tercatat sebagai penerima beasiswa KAGAMA Gelanggang karena berprestasi juga di Gelanggang.
“Kalau mengerjakan tugas, saya sewaktu-waktu selalu membawanya ke mana-mana Pak. Bila ada waktu luang, saya langsung kerjakan,” jawabnya. “Berarti tidak menunda-nunda mengerjakan tugas ya?” saya melanjutkan bertanya. “Iya Pak. Saya sampai jam 02.00 WIB ada di gelanggang.”
Ngobrol singkat Mahasiswa dengan Dosen Kehutanan UGM Atus Syahbudin SHut MAgr PhD Senin kemarin ( 17/2/2020) memberikan pelajaran berharga untuk menuntaskan kuliah di UGM. Kiat mahasiswi Kehutanan UGM ini adalah selalu mencari peluang dimana pun untuk dapat mengerjakan tugas.
Atus menambahkan, sejak semester I, sebagai Dosen Pembimbing Akademik, saya sudah mengetahui bakat tarinya ini. “Tak hanya tari Bali, namun tari Jawa pula. Walau sesungguhnya Gema bukanlah gadis asli Bali. Bakat dan minat menarinya berkembang sejak sekolah dasar. Selain menari, Gema mengikuti International Forestry Students Association (IFSA). Delegasi IFSA di Jakarta selama 3 hari pernah dijalaninya,” papar Atus.
Sebagai mahasiswa Departemen Silvikultur Gema juga terampil bekerja di laboratorium. Skripsinya berjudul “Identifikasi dan Karakterisasi Perkembangan Gejala Alga Cephaleuros sp. pada Daun Semai Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry)”. Dua srikandi doktor lulusan Malaysia dan Australia membimbing penelitiannya, yakni Dr Sri Rahayu dan Dr Eny Faridah.
Selain itu, mahasiswi yang menyukai tempat duduk di tengah ini selalu memiliki catatan yang lengkap. Kalau terlewatkan mencatat biasanya akan melengkapinya dengan meminjam catatan teman.
Bagaimana dengan kehadiran di dalam kelas? “Kehadiran selalu lengkap, minimal 75%. “Saya bukan model mahasiswa TA Pak,” ungkapnya sambil tertawa.
Hal unik lainnya yang patut ditiru saat menghadapi UAS yaitu belajar bersama. “Saya bisa menghadapi ujian, karena dibantu oleh teman-teman saya. Sebelum ujian biasanya kami belajar bersama, lalu ada seorang yang menjadi tutor, dan biasanya kita review dari awal hingga akhir kuliah,” tambahnya.
“Bagaimanakah kesan Gema saat kuliah di Kehutanan UGM?” Atus menutup pertemuan di ruang studio Kehutanan UGM dengan satu pertanyaan itu.
“Saya bisa mengenal jauh tentang lingkungan dan bisa jalan-jalan. Pengalaman lapangannya yang sangat berharga di sini. Teman-teman selalu ada untuk membantu saya. Orang tua juga selalu ada mendukung saya. Buat adik tingkat jangan malas dan janganlah pernah puas dengan apa yang didapatkan. Terus mencoba dan jangan takut mencoba,” pungkasnya.