Bank Indonesia Tahan Suku Bunga 5,50 Persen, Ada Peluang Turun?

suku bunga Bank Indonesia 2025

Jogjakeren.com — Bank Indonesia (BI) kembali ambil langkah hati-hati di tengah ketidakpastian global. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juni 2025, BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di angka 5,50 persen.

Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyebut kondisi ekonomi makro masih cukup stabil. Inflasi juga terjaga di level rendah, sekitar 1,6 persen year-on-year, jauh di bawah target. Tapi BI tetap memilih bersikap wait and see sambil membuka peluang untuk penurunan suku bunga di waktu mendatang.

“Ruang untuk pelonggaran moneter masih ada, apalagi dengan inflasi yang sangat rendah dan stabil. Tapi tentu akan tetap memperhatikan dinamika global dan nilai tukar rupiah,” ujar Perry saat konferensi pers usai RDG.

Read More

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi berada di kisaran 4,6–5,4 persen untuk tahun 2025. Pemerintah sendiri sudah menyiapkan sejumlah stimulus, termasuk insentif fiskal senilai USD 1,5 miliar dan likuiditas tambahan sekitar Rp 372 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong investasi.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal positif bagi dunia usaha dan pelaku pasar. Pasalnya, suku bunga yang tetap dan kemungkinan turun bisa menjadi angin segar untuk sektor properti, konsumsi rumah tangga, dan UMKM yang belakangan ini butuh dorongan ekstra pascapandemi.

Namun demikian, BI tetap mewanti-wanti risiko dari luar negeri, terutama ketegangan geopolitik dan kebijakan suku bunga dari The Fed yang belum tentu ramah terhadap pasar berkembang.

BI memilih menahan suku bunga sekarang, tapi siap menurunkan jika situasi memungkinkan. Buat kamu yang sedang berpikir mau ambil KPR atau kredit usaha, ini bisa jadi momentum yang patut dicermati!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *