Yogyakarta, Jogjakeren.com – Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Ar Royyaan Baitul Hamdi Yogyakarta mengadakan acara kompetisi memasak bertajuk Clash of Cook: International Dishes yang berlangsung di lapangan RRI, Sabtu (30/11/2024). Acara ini menghadirkan suasana kompetisi unik dengan tema kuliner internasional, melibatkan sekitar 250 santri yang terbagi dalam beberapa tim.
Ketua panitia, Dava, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pengalaman menyenangkan dan interaktif bagi santri. “Kami ingin santri mengeksplorasi budaya kuliner internasional, mempererat hubungan, melatih kerja sama tim, serta meningkatkan kreativitas dalam memasak,” ujar Dava.
Peserta kompetisi, Ihsan yang juga ketua kelompok tim 8, memilih masakan India sebagai hidangan utamanya. “Kami memilih beefstick masala sebagai main course, samosa untuk appetizer, dan mango lychee sebagai minuman. Alasannya, kami menyesuaikan rasa agar cocok di lidah para juri yang berasal dari Indonesia,” katanya. Ihsan menambahkan bahwa adaptasi ini bertujuan untuk memudahkan para juri memahami cita rasa internasional sekaligus meningkatkan peluang timnya menjadi juara.
Konsep acara ini, menurut Ihsan sangat menarik, terutama bagi peserta laki-laki yang jarang memasak. “Di sini, kami dipaksa untuk belajar masak. Selain itu, waktu untuk memasak juga dibagi sesi antara peserta laki-laki dan perempuan sehingga interaksi tetap terjaga sesuai nilai-nilai Islami,” ungkapnya.
Proses persiapan acara ini membutuhkan usaha ekstra, mulai dari memastikan bahan makanan seperti daging mencukupi hingga menyewa tenda untuk mengantisipasi cuaca. “Kami mempersiapkan acara dengan matang, termasuk memberi waktu kepada peserta untuk berunding dalam kelompok selama tiga minggu. Namun, tantangan terbesar tetap pada koordinasi peserta dan perubahan cuaca yang tak menentu,” jelas Dava.
Acara ini juga memiliki kriteria penilaian ketat yang meliputi rasa, presentasi, keselarasan dengan tema, teknik memasak, dan kerja sama tim. “Kami ingin setiap tim tidak hanya focus pada rasa, tetapi juga bagaimana mereka menyajikan hidangan dengan indah dan sesuai tema internasional,” tambah Dava.
Di balik semarak kompetisi, Ihsan berbagi pengalaman berharga yang ia dapatkan. “Saya belajar mengenal masakan dari luar negeri, teknik memasak baru, dan yang paling penting, cara bekerja sama secara tim,” tuturnya.
Kompetisi ini sukses memberikan warna baru dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar di PPM Ar Royyaan Baitul Hamdi Yogyakarta, dengan menggabungkan nilai-nilai pendidikan karakter, kreativitas, dan kebersamaan dalam suasana yang kompetitif.