Generus PC LDII Kalasan Dibekali Pentingnya Mandiri Sejak Remaja

LDII Kalasan
Generasi penerus PC LDII Kalasan mengikuti pembinaan "Progress Generasi Penerus" di Masjid Al-Fattah, Pundungrejo, Minggu (19/6/2022).

Jogjakeren.com – Remaja PC LDII Kalasan mengikuti pembinaan “Progress Generasi Penerus” di Masjid Al-Fattah, Pundungrejo, Minggu (19/6/2022). Diikuti 116 remaja usia SMP sampai 30 tahun yang belum menikah, pembinaan ini diadakan sebagai wujud membina generasi penerus agar menjadi generasi Profesional Religius.

Di era sekarang yang semuanya serba instan, Ust. Fajar Purnomo dan H. Mulyono, M.Pd. memberikan pembekalan tentang pentingnya kemandirian sejak remaja. Generasi penerus LDII harus memiliki Tri Sukses Generus sebagai prinsip hidupnya yaitu alim faqih, berakhlakul kharimah, dan mandiri.

“Mandiri itu mampu berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain, dan 4 aspek mandiri yang harus dimiliki oleh generasi penerus adalah mandiri dalam urusan ibadah, mandiri dalam urusan mencukupi kebutuhan pribadi, mandiri dalam mengatur study-nya, dan mandiri dalam maisyah-nya (penghidupannya),” ujar H. Mulyono.

Bacaan Lainnya
LDII Kalasan
Remaja putri LDII Kalasan saat mengikuti Progress Generasi Penerus.

H. Mulyono menambahkan, contoh kemandirian yang harus dimiliki generasi penerus agar terbiasa di kemudian hari yaitu ketika sholat sudah tidak diingatkan orang tua, merapikan kamar sendiri, mencuci gelas dan piring, dan merawat dirinya sendiri.

“Jika orang tua memiliki usaha maka sudah sepantasnya memiliki kesadaran membantu orang tuanya, belajar memasak, belajar menabung dan hidup mujhid muzhid. Saat memasuki usia menikah supaya belajar keterampilan, berwirausaha atau bekerja untuk masa depannya,” tambahnya.

Tak hanya itu, generasi penerus juga diberi semangat melalui cerita dalam hadist oleh Ust. Fajar Purnomo. Pada zaman Nabi Zakariya, ia pun bekerja sebagai tukang kayu dan hasilnya dijual untuk kebutuhan sehari-hari.

“Nabi bersabda, 90% rezeki itu ada pada perdagangan sedangkan 10% nya ada pada beternak. Apapun jenis pekerjaan yang dimiliki, jangan lupa untuk tetap mengifakkan sebagian rezekinya agar rezeki yang didapatkan barokah,” tuturnya.

Ust. Fajar mengingatkan, sebagai generasi penerus yang masih memiliki semangat juang, jangan tidur setelah subuh karena itu hal yang dibenci nabi. “Padahal nabi mendoakan barokah untuk umatnya di dalam paginya (untuk mencari maisyah). Maka gunakanlah pagi kalian untuk beraktivitas yang positif dengan tujuan untuk mendapatkan doa barokah dari nabi,” pungkas Ust. Fajar. (Thesa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *