Jogjakeren.com – Permasalahan dunia timbul karena beberapa faktor salah satunya kehidupan umat manusia yang tak bersahabat dengan sesama maupun alam. Sebut saja masalah pemanasan global, ataupun kekeringan dan kekurangan air bersih, hal yang selalu jadi masalah utama di seluruh dunia. Ditambah kemiskinan dan kelaparan yang tak berujung sirna membuat manusia seharusnya peduli terhadap mereka.
Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH. Chriswanto Santoso mencontohkan, krisis Arab Spring dan Rohingnya merupakan akibat perebutan energi dan krisis di Afrika terjadi karena perebutan pangan, “Jadi permasalahan dunia sebetulnya ada empat, yakni energi, pangan, air dan logam,” katanya saat memberikan pengarahan pada konferensi pers Muswil VII DPW LDII DIY, Sabtu (25/9/2021).
Untuk itu, Indonesia harus siap mengelola agar tidak direbut oleh negara lain, “Maka LDII turut membantu permasalahan dunia dengan menetapkan delapan bidang prioritas pengabdian. Delapan bidang tersebut jika dikelompokkan terdiri dari Sumber Daya Manusia (SDM), infrastuktur, dan eksekusi.
SDM dimaksud meliputi bidang kebangsaan, SDM harus dibangun berdasarkan kebangsaan supaya memberikan manfaat bagi Indonesia.
Kedua, keagaamaan yang sarat dengan moralitas alim dan faqih. Generasi muda LDII dibentuk menjadi sosok yang berilmu dan paham akan ilmu tersebut (alim-faqih), berakhlak mulia dan memiliki kemandirian atau disebut Tri Sukes.
Ketiga, pendidikan umum bahwa LDII mendefinisikan SDM berkaitan dengan kecerdasan untuk melakukan eksekusi. LDII telah meluncurkan aplikasi pondokkarakter.com.
“Selama ini, pendidikan karakter lebih banyak diberikan kepada peserta didik, tetapi kurang diberikan pada stakeholder salah satunya guru. Menjawab permasalahan tersebut, LDII menginisiasi aplikasi pondokkarakter.com yang dapat diakses siapapun dan bisa menjadi sarana diskusi,” paparnya.
Keempat, kesehatan alam yang mendorong SDM agar kuat dalam menyambut era bonus demografi.
Infrastruktur dalam hal ini bidang teknologi digital, LDII berharap SDM yang kuat dapat memanfaatkan teknologi digital di era yang serba online seperti saat ini.
Sementara kelompok eksekusi terdapat bidang pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, dan energi baru terbarukan.
Dalam bidang pangan dan lingkungan hidup, LDII mengembangkan home farming, urban farming, dan menyertakan artificial intelegence di dalam pertanian. Terbaru, LDII mengadakan world cleanup day (WCD) 2021 dengan mencanangkan pilah sampah dari rumah sebagai upaya mengatasi permasalahan global.
Selain itu, melalui gerakan Go Green sejak 2008 lalu, LDII telah menanam sebanyak 3,5 juta pohon dengan kematian 7%.
Bidang ekonomi syariah, LDII mengkampanyekan partnership dengan mengadakan small medium enterprise partnership sebagai upaya mendorong produktivitas usaha. Ditambah mengembangkan pembiayaan melalui BMT.
Bidang energi baru terbarukan, LDII bekerja sama dengan Kementerian ESDM membuat pembangkit listrik tenaga solar di beberapa pondok pesantren LDII dan membuat pembangkit listrik tenaga mikrohidro.