Sleman, Jogjakeren.com – DPD LDII Kabupaten Sleman menggelar seminar parenting untuk para ibu dan remaja putri usia pra nikah pada Minggu (13/7) lalu di studio utama Mini Hall Pesona Merapi, Sleman. Kegiatan ini tidak hanya diikuti secara luring, tetapi juga diikuti secara daring oleh puluhan titik PC dan PAC LDII se-Kabupaten Sleman.
Seminar menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman Titi Pratiwi Widayaningsih yang membahas topik terkait pengasuhan anak dari sisi psikologis dan dinamika peran ibu dalam mendampingi tumbuh kembang anak di era digital.
Narasumber kedua, dr. Tika Prasetiawati seorang psikiater yang mendalami bidang sistem saraf dan kesehatan mental ibu, mengajak para peserta untuk memahami bagaimana fungsi sistem saraf berperan dalam pengasuhan, serta pentingnya regulasi emosi dalam menghadapi tekanan sebagai orang tua.
Fokus LDII pada Ibu dan Remaja Putri
Ketua Perempuan LDII Sleman, Wastuti dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari ikhtiar pembekalan bagi para ibu agar memiliki pemahaman dan keterampilan yang lebih holistik dalam menjalankan peran sebagai pendidik pertama dan utama di dalam keluarga. “Orangtua ibarat role model bagi putra-putrinya. Kalau orangtua bisa menjadi figur yang baik ya insya Allah putra-putrinya akan memiliki karakter dan perilaku yang baik pula,” ujar Wastuti.
Tujuan seminar ini adalah untuk membantu orangtua, khususnya ibu, untuk membangun pola pengasuhan yang aman secara emosional dan nyaman secara psikologis, baik bagi anak maupun bagi dirinya sendiri. Selain itu, lanjut Wastuti, seminar ini juga menjadi ruang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental ibu.
“Salah satu poin yang dikupas yaitu mengenai sistem saraf yang dapat mempengaruhi cara orangtua merespon perilaku anak,” ujarnya.
Acara ini pun menjadi refleksi atas tantangan pengasuhan masa kini, di mana tekanan digitalisasi, ekspektasi sosial, serta tuntutan keluarga sering kali menempatkan para ibu dalam posisi rentan terhadap stres dan kelelahan emosional. Melalui pendekatan dari sisi psikologi dan psikiatri, seminar ini menekankan pentingnya regulasi emosi, kesadaran diri, dan komunikasi yang sehat dalam keluarga.
Tanggapan Peserta
Peserta aktif bertanya dan menyampaikan keresahan mereka kepada narasumber (dok. jurnalis)Para peserta aktif terlibat dalam sesi diskusi dan tanya jawab, di mana beragam pertanyaan mencerminkan kegelisahan dan kebutuhan nyata para ibu dalam menghadapi dinamika pengasuhan sehari-hari. Remaja putri usia pra nikah pun turut menyampaikan keresahan mereka dalam menghadapi standar ganda masyarakat terhadap perempuan. Tak hanya itu, materi juga disampaikan secara interaktif sehingga peserta daring tetap dapat mengikuti dan memahami substansi seminar dengan baik.
Dengan diadakannya seminar ini, LDII Sleman berharap agar perempuan-perempuan, khususnya para ibu dan remaja putri, memiliki ketahanan psikologis yang baik dan mampu membentuk ekosistem keluarga yang sehat, adaptif, dan suportif bagi tumbuh kembang anak-anak mereka.





