Sleman, Jogjakeren.com – Sesi Focus Group Discussion (FGD) menjadi salah satu momen paling reflektif dalam acara Satu Frekuensi. DPW LDII DIY menyelenggarakan kegiatan ini di Youth Centre Sleman pada Minggu (20/7) lalu.
FGD diikuti ratusan peserta yang terbagi dalam kelompok kecil, membahas realita dan kesiapan pernikahan secara terbuka. Diskusi berlangsung hangat dan jujur, memperlihatkan bahwa para generus tidak sedang mencari jodoh secara terburu-buru, tetapi tengah serius memahami apa makna pernikahan yang sesungguhnya.
Satu benang merah yang menguat adalah pentingnya komunikasi. Banyak yang menyadari bahwa cinta tak akan cukup jika tidak disertai kemampuan untuk bicara dari hati ke hati. Konflik kecil bisa membesar jika tidak ada ruang untuk saling memahami.
“Jangan-jangan masalah kecil jadi besar hanya karena gak ngobrol baik-baik,” ujar Luthfia, salah satu peserta.
Diskusi juga menyentuh soal kesiapan finansial dan emosional. Para peserta sadar bahwa menikah tanpa persiapan matang hanya akan menambah beban hidup. Mereka menegaskan pentingnya membangun karier dan kemandirian sebelum menikah, agar tidak masuk ke pernikahan dalam kondisi menggantungkan diri pada pasangan—baik secara ekonomi maupun mental.
Menariknya, banyak peserta menyatakan bahwa ‘cinta saja tidak cukup’. Tanpa komitmen, kerja sama, dan tujuan hidup yang selaras, cinta bisa berubah menjadi frustrasi atau bahkan kebencian.
“Pernikahan itu bukan cuma soal suka sama suka, tapi siap bareng-bareng dalam susah dan senang,” ungkap peserta yang lain, Dewi.
Melalui FGD ini, para generus tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga belajar dari perspektif satu sama lain. Mereka menyadari bahwa kesiapan menikah adalah proses panjang, yang dimulai dari mengenali diri, membangun fondasi hidup yang stabil, dan belajar menjadi pribadi yang dewasa dalam menghadapi dinamika hubungan.
Sesi FGD ini menjadi bukti bahwa pertemuan antar generus bukan hanya soal mencari pasangan dan ingin menikah belaka, tapi juga mengasah kesadaran kolektif tentang pentingnya menjadi pribadi yang betul-betul siap menikah.





