Sleman, Jogjakeren.com – Dalam upaya mendorong kemandirian produk dalam negeri, khususnya di bidang bioteknologi, Pusat Studi dan Program Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama PT Widya Teknologi Hayati sukses menggelar workshop “Producing Crude Polymerase from Escherichia coli” pada Jumat (25/10/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, peneliti, dan industri. Fokus utama workshop adalah produksi enzim DNA polymerase dari bakteri Escherichia coli. Enzim ini memiliki peran krusial dalam berbagai aplikasi bioteknologi modern, seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) yang digunakan dalam riset medis dan pengembangan obat-obatan.
Mengapa Enzim DNA Polymerase Penting?
Selama ini, Indonesia sangat bergantung pada impor enzim DNA polymerase. Padahal, dengan kekayaan sumber daya hayati yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk memproduksi enzim ini secara mandiri. Workshop ini menjadi langkah nyata untuk mewujudkan kemandirian tersebut.
“Kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan bioteknologi di Indonesia,” ujar Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si., Kepala Pusat Studi Bioteknologi UGM. “Dengan workshop ini, kami berharap dapat mendorong lahirnya inovasi baru di bidang bioteknologi, termasuk pengembangan produk DNA polymerase berkualitas tinggi,” imbuhnya.
Apa yang Diharapkan dari Workshop Ini?
Workshop ini memberikan materi yang sangat komprehensif, mulai dari teori dasar hingga praktik langsung di laboratorium. Para peserta dilatih oleh Dr. rer.nat. Erich Bürger, seorang pakar dari Jerman dengan pengalaman lebih dari 28 tahun di industri protein.
“Materi yang disampaikan sangat bermanfaat. Workshopnya sangat menarik dan insightful,” ujar Azmi Zaki Waliudin Althaf, S.Biotek., M.Biotech., salah satu peserta.
Kolaborasi yang Strategis
Kolaborasi antara UGM dan PT Widya Teknologi Hayati merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. PT Widya Teknologi Hayati, sebagai startup bioteknologi, berperan aktif dalam memberikan dukungan teknis dan transfer teknologi.
“Dengan adanya workshop ini, kami berharap ke depan Indonesia dapat memproduksi polymerase sendiri,” pungkas Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech., Ph.D., ketua panitia penyelenggara.
Diharapkan, workshop ini dapat menjadi pemicu bagi para peserta untuk terus mengembangkan penelitian dan inovasi di bidang bioteknologi. Dengan semakin banyaknya peneliti dan industri yang terlibat, Indonesia dapat semakin mandiri dan berdaya saing di kancah internasional.