Kisah Romantis Animasi UP ‘Carl dan Ellie’, Beginilah Tanggung Jawab Dalam Menjalin Cinta

Carl dan Ellie
Film animasi UP 'Carl dan Ellie' (Foto: idntimes.com)

Jogjakeren.com – Masih ingat film animasi dari Disney Pixar berjudul UP? Ya, kisah rumah yang diterbangkan dengan jutaan ballon iconic. Sewaktu kita kecil adalah tontonan hiburan, seketika dewasa menonton ulang berubah menjadi bahan perenungan. Bagaimana tidak merenung, bahwa cerita yang begitu emosional tentang bentuk nyata cinta sejati yang terjalin antara Carl Fredricksen (Carl) dengan istrinya Ellie seakan mengajarkan cinta dewasa yang bertanggung jawab, dengan adanya penerimaan juga pengorbanan tidak bisa dipisahkan alias sepaket dalam menjalin kisah romansa.

Memang kisah romansa yang seperti apa ditampilkan mereka sampai bisa dijadikan refrensi dalam membangun kisah cinta yang dewasa dan bertanggung jawab? Menarik untuk kita ketahui bersama-sama.

Terimalah Keunikan Diri Sendiri, Baru Menerima Orang Lain

Carl Fredricksen dan Ellie dipertemukan pada usia 8 tahun dengan kesukaan yang sama yaitu petualangan Charlez Muntz, seiiring waktu bertambah dewasa mereka akhirnya menikah. Karakter Carl yang digambarkan cenderung pendiam dan minim ekspresi berpasangan dengan Ellie yang ceria dan penuh semangat, jelas hal ini menjadi perbedaan karakter yang sangat kontras. Uniknya tidak membuat mereka saling menjauh, tetapi sebaliknya mereka makin lengket. Carl dan Ellie saling menghormati dan menyayangi tanpa berusaha mengubah satu sama lain.

Menarik, dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menjumpai pasangan yang berusaha mati-matian mengubah pasangannya agar sesuai dengan ekspektasi mereka. Tapi Carl dan Ellie? Mereka ternyata bisa saling menerima tanpa mempermasalahkan kekurangan mereka.

Belajar Saling Dukung dari Carl dan Ellie

Pernah saya bertanya dengan teman kerja di kantor yang memiliki pasangan, apa yang mereka cita-citakan bersama sebagai suami istri selain berkeluarga dan jawabannya tidak tau. Padahal memiliki cita-cita sepasang suami istri itu sangat penting dan bisa menjadi media yang mempererat dan mendukung emosional seperti kisah Ellie yang sedang depresi diberikan suntikan semangat oleh Carl dengan mengingatkan lagi impian mereka.

Terdapat scane memperlihaktan Ellie depresi karena terdiagnosa oleh dokter tidak dapat memiliki anak atau keguguran tentu menjadi pukulan berat bagi mentalnya Ellie, apalagi mereka sudah menanti-nantikan kehadiran sang buah hati.

Tidak mau larut dalam sedih Carl merespon dengan menunjukkan peran suami yang sangat penting untuk mendukung emosional pasangannya yang sedang bersedih. Carl mendatangi Ellie dengan menyodorkan Adventure Book yang berisikan kegiatan dan hal menyenangkan yang mereka kerjakan bersama.

Ellie mulai teralihkan dan kembali bersuka cita dengan mengingat kembali impian gilanya saat berumur 8 tahun untuk meletakan markas mereka (sekarang menjadi rumah yang telah dihuni) ke puncak air terjun Paradise Falls. Potongan adengan ini, rasanya benar-benar menjadi pengingat bahwa memiliki impian menjadi media penguatan diri bersama dari hal negatif yang sedang diterpa.

Belajar Hidup Sederhana dari Carl dan Ellie

Kalau digambarkan wanita idaman kaum pria ya Ellie ini, bagaimana tidak? Bayangkan saja, wanita saat ini jarang yang menerima suaminya jikan bukan seorang dari perusahaan swasta yang bonafit ataupun karyawan tetap seperti BUMN dan ASN lainnya, ini wajar karena pada umumnya wanita merasa cemas jika tidak memiliki kestabilan finasial.

Sedangkan Ellie ini menerima Carl yang bekerja sebagai penjual balon dengan grobak kelilingnya, terlebih Carl berjualan di tempat kerja yang sama dengan Ellie yaitu kebun binatang tetapi Ellie bekerja sebagai pemandu wisata pertunjukan burung.

Tentu Ellie keluar dari pakem untuk kestabilan ekonominya dan terasa kurang realistis, memilih pekerjaan dimana tidak bergelimangan harta dan menerima Carl yang kerja wiraswasta sebagai tukang balon.

Terlebih terdapat scane, mereka terlihat menikmati setiap momen bersama saat bekerja. Mungkin bagi mereka, kebahagiaan bukan tentang seberapa banyak uang yang mereka terus dapatkan, tetapi seberapa banyak momen berharga yang mereka bisa lewati bersama.

Tidak Hanya Melulu Tentang Cinta, Ellie dan Carl Perlu Belajar Dalam Pengelolaan Finasial

Menarik melihat perjalanan romansa Carl dan Ellie, meskipun pada akhirnya kisah mereka berujung sedih karena hingga akhir hayat Carl tidak sempat merealisasikan untuk mengajak Ellie mengunjunggi Paradise Fall, karena kesehatan Ellie yang memburuk. Ini mengingatkan bahwa penyesalan hadir dari menganggap remeh finansial saat mereka masih sehat, bugar, dan muda. Kenapa bisa demikian? Mari kita ketahui bersama.

Kesalahan terbesar mereka bagian pengelolaan finansial, memiliki tabungan uang yang susah payah dikumpulkan habis untuk biaya tidak terduga terus menerus di sepanjang scane hingga mereka mulai menua dan tidak sadar melupakan tujuan awal mereka.

Cukup gemas kenapa Carl dan Ellie tidak berinisiatif membuat tiga tabungan dari gaji mereka. Tabungan pertama sejumlah 50% berisikan sejumlah uang yang cukup memenuhi biaya sehari-hari mereka, tabungan kedua sebesar 30% berguna memenuhi biaya tidak terduga seperti pembenahan rumah, kendaraan dan sebagainya, tabungan ketiga berjumlah 20% tentu untuk memenuhi impian dan kebutuhan serta biaya tidak terduga.

Ini sebagai keseimbangan untuk memenuhi biaya impian dan kebutuhan sehari-hari yang di dalamnya sudah mencakup biaya tidak terduga agar tidak membuang-buang waktu. Cara menabung tersebut sangat membantu mencapai impian yang ditargetkan agar tidak terlupakan kecuali akan menjadi tragis sebuah impian sebagai pemanis berbalik kisah pilu pembuat tangis.

Kesimpulannya, hubungan Carl dan Ellie adalah pengingat bahwa suami istri harus hidup bersama dengan menghidupkan romansa antara mereka berdua, dan bahwa impian adalah milik bersama yang harus diperjuangkan bersama-sama dan usahakan tercapai bagaimapaun caranya.

Jadi, daripada menikah kemudian bingung setelahnya mau melakukan apa, alangkah indahnya suami istri memiliki impian bersama dan melakukan kegiatan untuk mencapai impian bersama karena menikah itu bukan sebentar tapi seumur hidup.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *