Gunungkidul, jogjakeren.com – Setelah sukses menggelar Gerakan Sedekah Sampah Akbar, pada Sabtu (7/10/2023) DPW LDII DIY melaksanakan program ‘Sedekah Air Pakai Sampah’. Program ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya dengan menyalurkan sedekah sampah dari masyarakat dalam wujud air bersih.
Program sedekah air tersebut dilaksanakan di Masjid Nur Huda, Padukuhan Plasan RT 05 RW 04, Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah 3 tangki air bersih disalurkan kepada masyarakat di sekitar Masjid Nur Huda untuk menopang kebutuhan air sehari-hari.
Sedekah air ini diawali dengan penyaluran 3 tangki air bersih. Pada tahap selanjutnya akan diikuti dengan bantuan penyambungan pipa-pipa air dari sumber mata air sepanjang 2 km dan pengadaan pompa air. Selain itu, pemasangan instalasi pemanen air hujan (IPAH) pada kompleks rumah-rumah warga beratap lebar yang menyatu juga akan diupayakan.
Keseluruhan bantuan ini masih menunggu pengumpulan Sedekah Sampah Akbar hingga akhir Bulan Oktober 2023. Bagi para dermawan yang ingin pula bersedekah dapat menyalurkannya melalui rekening BSI Jogja Keren Barokah dengan Nomor 7221833818 dengan nominal akhir agar ditambahkan angka 50.
Sedekah Air Pakai Sampah, Lanjutan Rangkaian Program LDII DIY
Ketua DPW LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. hadir bersama sejumlah pengurus, dan didampingi oleh Ketua DPD LDII Gunungkidul Wahono Budi Rustanto, S.Pd. beserta jajaran. Adapun sedekah air diterima oleh Takmir Masjid Nur Huda, Sukimin dan masyarakat sekitar.
“Pertama, sedekah air tentu jadi amal jariyah semua warga. Kedua, sedekah ini melalui proses panjang mengolah sampah, sehingga sampah menjadi uang, dan bisa untuk sedekah,” jelas Atus Syahbudin.
Ia juga berharap, kegaitan ini bisa berjalan dan memberikan manfaat sebagaimana program-program DPW LDII DIY sebelumnya.
“Kami berharap, ini menjadi amal saleh bersama mengikuti kegiatan-kegaitan sebelumnya, DAI Proklim, Kyai Peduli Sampah, Jugangan Ing Omah, dan Gerakan Sedekah Sampah Akbar,” lanjut Dosen Fakultas Kehutanan UGM tersebut.
Menurut pemaparan warga sekitar, musim kemarau tahun ini begitu kering, sehingga sumber air bersih yang tersedia juga terkendala. Masyarakat merasa terbantu dengan adanya sedekah air bersih dari LDII DIY.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada LDII DIY yang telah memberi bantuan air bersih kepada kami untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap Sukimin.
Sukimin juga menjelaskan, bahwa kekeringan di kawasan Watugajah melanda setiap tahunnya setelah terjadinya gempa tahun 2006 silam. Sebelum terjadinya gempa, meskipun musim kemarau, ketersediaan air bersih di kawasan tersebut bisa tetap terjaga.
Menjadi harapan bersama, melaui program Sedekah Air Pakai Sampah ini bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat. Tak hanya itu, inovasi-inovasi baru dalam memberikan solusi atas kesulitan air bersih di musim kemarau juga sangat diharapkan oleh masyarakat sekitar.