Mahasiswa KKN UGM Gelar Webinar Peningkatan Sektor Ekonomi di Tengah Pandemi

Ekonomi
Peserta Webinar "Strategi Pemerintah dan Perspektif Mahasiswa dalam Upaya Pemulihan Dampak Pandemi Pada Sektor Ekonomi", Selasa (2/2/2021)

Jogjakeren – Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu perguruan tinggi yang konsisten melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Di tengah pandemi Covid-19, KKN PPM UGM periode 4 tahun 2020 dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) pada tanggal 19 Desember 2020-6 Februari 2021.

Salah satunya adalah KKN PPM UGM Unit JT388 yang berlokasi di Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Salah satu program kerja KKN PPM UGM Unit JT388 adalah menyelenggarakan seminar daring (webinar) yang terbuka bagi masyarakat umum dengan mengusung tema, “Strategi Pemerintah dan Perspektif Mahasiswa dalam Upaya Pemulihan Dampak Pandemi Pada Sektor Ekonomi”, Selasa (2/2/2021) malam.

Hadir sebagai narasumber Gubernur Provinsi Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., yang merupakan salah satu alumni UGM sekaligus ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dan mahasiswa FEB UGM M. Sulthan Farras Nans selaku presiden mahasiswa BEM KM UGM 2020.

Bacaan Lainnya

Webinar diikuti 80 peserta terdiri dari perwakilan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) UGM Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.,  Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dra. Eko T. Sulistyani, M.Sc., mahasiswa peserta KKN unit JT 388, perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karanganyar, Camat Karanganyar dan masyarakat dari Kelurahan Tegalgede, Kelurahan Bejen, dan Kelurahan Popongan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

Pembatasan kegiatan di luar rumah dan penerapan work from home (WFH) menjadi salah satu indikasi menurunnya pendapatan bagi pelaku usaha bahkan terancam pada penutupan usaha. Melalui webinar ini, diberikan gambaran kondisi ekonomi dan strategi pemerintah Jawa Tengah dalam memulihkan dampak ekonomi di tengah pandemi.

Peran Mahasiswa dalam Pemulihan Sektor Ekonomi

Mahasiswa KKN
Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., selaku pemateri webinar.

Dalam pemaparannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi ini  sebagai tantangan. “Seperti supply bahan baku menurun karena kapal-kapal tidak berjalan, daya beli masyarakat menurun, serta market yang terbatas,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ganjar mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tetap kompetitif, adaptif, serta bekerja sama dengan e-commerce, membangun kolaborasi dengan pihak lain atau negara lain bisa menjadi salah satu upaya.

“Saat ini, mahasiswa telah ikut andil dalam kegiatan ekonomi di masyarakat khususnya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui KKN,” ungkapnya.

Menurutnya, terdapat peran mahasiswa dalam pemulihan dampak pandemi di sektor ekonomi di antaranya 1) kampanye pencegahan penularan Covid-19; 2) ikut serta dalam pendampingan startup anak muda Jawa Tengah; 3) menciptakan wirausaha baru yang berkualitas; 4) membantu UMKM khususnya mikro untuk masuk dalam ranah digital; 5) melakukan sosialisasi dan pendampingan masyarakat dalam sektor UMKM, pertanian, dan pariwisata dalam masa pemulihan ekonomi dampak pandemi; 6) melaksanakan KKN Tematik sesuai kondisi dan potensi lingkungan masyarakat setempat guna mendukung pemulihan ekonomi.

“Kondisi seperti saat ini satu-satunya usaha yang paling mudah dalam memutar ekonomi dan memajukannya dengan berperilaku hedon pada produk dalam negeri. Dengan membeli produk usaha mereka dapat membantu ekonomi ini meningkat dan mempertahankan kehidupan,” tutupnya.

Kunci Membangkitkan UMKM

Sebagai mahasiswa ekonomi, Sulthan Farras mengatakan situasi eksklusif perekonomian Jawa Tengah saat pandemi telah mengalami penurunan. Dalam paparannya yang berjudul “Perspektif Mahasiswa dalam Upaya Pemulihan Dampak Pandemi Pada Sektor Ekonomi” ia mengatakan bahwa pengeluaran didominasi oleh sektor rumah tangga dengan kontribusi 60,29%. “Sehingga pondasi ada di sektor rumah tangga mikro. Apabila tidak ada pengeluaran rumah, ekonomi di Jawa Tengah akan turun drastis,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, hanya 2% usaha yang mengalami peningkatan pendapatan pada pandemi yakni pada bidang pendidikan (daring), kesehatan, dan teknologi informasi. “Untuk memulihkan ekonomi, saat ini yang dibutuhkan oleh UMKM yaitu modal usaha 70%, keringanan tagihan listrik usaha 40%, relaksasi pembayaran pinjaman 30%, pengajuan pinjaman 16%, dan penundaan pembayaran pajak 11%,” paparnya.

Menurut Sulthan, kunci membangkitkan UMKM di antaranya dengan meningkatkan daya beli masyarakat (insentif pekerja, bansos tunai, relaksasi pajak pendapatan), kemudahan mendapat kredit murah (Program KUR ultra mikro oleh OJK & BI), serta meningkatkan akses pemasaran produk (melalui media digital lewat e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dll.). “Melalui beberapa cara ini maka muncul harapan bahwa ekonomi lokal dapat terus bergerak,” harapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *