Jogjakeren.com – DPD LDII Kabupaten Gunungkidul menggelar konsolidasi dengan Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Gunungkidul, Minggu (28/8/2022). Konsolidasi dilaksanakan di kompleks Masjid Al Husna Kemorosari, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Turut hadir Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. dan pakar ekonomi syariah Dr. Ardito Bhinadi. Pada kesempatan itu, Ardito banyak mengupas tentang ekonomi syariah. Mengingat beberapa waktu lalu LDII telah melakukan MoU dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Ardito mengingatkan peran organisasi saat melakukan kerja sama, “Apapun bentuk kerja sama yang telah dilakukan tentu atas sepengetahuan dan seizin dari dewan penasehat,” ucapnya.
Banyak manfaat yang didapatkan melalui kerja sama tersebut, salah satunya memperlancar ibadah warga LDII yang berkaitan dengan muamalah. “Dengan demikan transaksi sehari-hari dalam berbisnis, usaha makan minum juga harus dengan nggayuh maring kasampurnan khalalan toyibah,” tuturnya.
Sementara Atus Syahbudin mengatakan, seluruh pengurus DPD LDII se-DIY telah dikukuhkan, sehingga kepengurusan organisasi ini sudah lengkap, “Tinggal menyamakan persepsi dan membangun komunikasi agar saling membantu dan mengisi di antara kekurangan dan kelemahan di dalam menjalankan tugas organisasi,” tuturnya.
Memperkuat pesan Atus, Ketua DPD LDII Kabupaten Gunungkidul Wahono Budi Rustanto, S.Pd. pun berharap seluruh pengurus selalu membangun komunikasi yang baik hingga tingkat bawah. “Jangan sampai ada persepsi berbeda di tingkat paling bawah sehingga diharapkan tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda pula,” pesannya.
Wakil Ketua DPW LDII DIY H. Anji Sujiman, S.H., M.M. yang merupakan anggota FKUB Kabupaten Sleman pada kesempatan tersebut turut memberikan arahan tentang politik bebas aktif. Sebentar lagi akan memasuki tahun politik, sebagai warga LDII selalu diarahkan untuk bebas aktif.
Bebas aktif dimaksud adalah tidak golput dan juga kita tidak underbow di bawah salah satu partai. “Dengan demikian kami harus membangun komunikasi seefektif mungkin agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjalankan tugas organisasi,” pungkas Wahono. (masginowe)
YOGYAKARTA. Mantap