Bantul, jogjakeren.com – Memasuki era di mana gaya hidup modern seringkali menyuguhkan makanan cepat saji dan camilan tidak sehat, maka remaja putri perlu memahami betapa pentingnya pola makan yang seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Perubahan fisik dan hormonal yang signifikan selama masa pubertas menuntut asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tulang, otot, dan organ tubuh yang optimal. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya gizi seimbang seringkali masih rendah di kalangan remaja, yang sering lebih tertarik pada makanan yang enak daripada makanan yang sehat.
Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, PC LDII Banguntapan melalui program Penggerak Pembina Generus (PPG) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Gizi Seimbang dan Kemandirian Membuat Salad Buah pada Sabtu (17/2/2024). Acara yang digelar di Masjid Baitul A’la, Baturetno, Banguntapan, tersebut dihadiri oleh remaja putri PC LDII se-Banguntapan usia 13 tahun ke atas.
PC LDII Banguntapan bekerjasama dengan dosen gizi dari Universitas Respati Yogyakarta, Devillya Puspita Dewi, S.Gz., MPH. mengadakan serangkaian kegiatan yang interaktif dan edukatif. Para peserta diajak untuk terlibat dalam diskusi, permainan cakram “Pahami Status Gizi Anda”, pemaparan materi tentang gizi remaja, serta praktik pembuatan makanan bergizi, yaitu salad buah.
Dalam pemaparan materinya, Devillya mengatakan bahwa asupan gizi penting bagi usia remaja, terutama pada periode delapan ribu hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak remaja putri sebelum hamil. “Masalah yang rentan terjadi apabila asupan gizi tidak terpenuhi akan memberikan dampak yang berlanjut hingga usia dewasa, seperti kasus periode menstruasi yang tidak teratur atau sulit mendapatkan anak saat sudah menikah,” jelas Devilya.
Beberapa peserta terlihat sangat antusias saat mendengarkan pemaparan materi dari narasumber. Hal tersebut dibuktikan dengan pertanyaan yang diajukan oleh beberapa peserta saat sesi tanya jawab. Selain itu, peserta juga merasa senang dengan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi tersebut. “Acaranya bagus. Untuk selingan agar tetap semangat ketika mengikuti acara pengajian seperti biasanya,” ungkap Seha, salah satu peserta acara.
Terakhir, acara ditutup dengan praktik pembuatan salad buah. Dengan adanya sosialisasi dan pembekalan membuat salad buah ini, pengetahuan gizi pada remaja putri diharapkan dapat meningkat dan keterampilan remaja putri dalam membuat makanan sehat serta bergizi juga semakin bertambah.