Jogjakeren.com – Pernahkah kamu mendengar PMS atau Pre Menstruation Syndrom? PMS merupakan serangkaian gejala dalam siklus menstruasi yang dialami perempuan. Namun, ketika menstruasi datang, gejala-gejala tersebut bukankah menghilang? Kamu tiba-tiba merasa jauh lebih baik. Suasana hati selalu berubah sepanjang bulan. Kamu mungkin merasa dipermainkan oleh pikiran kamu sendiri.
Bagi mereka yang tidak memiliki ovarium, ini mungkin terdengar agak berlebihan. Tetapi bagi perempuan pada umumnya, ini hanyalah bulan biasa. Dilansir dari drbrighten.com, perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan hormon dalam siklus menstruasi perempuan. Hormon estrogen, progesterone, kortisol, dan serotonin mengalami perubahan dan mempengaruhi kesehatan fisik, emosi, dan perilaku perempuan. Beberapa perempuan kehilangan banyak darah dan zat besi yang memengaruhi energi dan kemampuannya untuk menyelesaikan proyek dan tugas.
Selama ini, perempuan berusaha beradaptasi terhadap tepat kerja, jadwal, dan pendekatan pria terhadap produktivitas. Kamu harus berhenti memodelkan hidup berdasarkan jadwal biokimia maskulin 24 jam. Perkembangan ilmu pengetahuan dapat kita manfaatkan untuk membangun paradigma produktivitas bagi perempuan. Siklus menstruasi dapat menjadi kunci dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek yang sukses. Belajar untuk menyinkronkan siklus menstruasi dengan jadwal kerja dan kehidupan adalah biohack utama yang membantu wanita memanfaatkan energi dan produktivitas perempuan.
Baca juga PMS? Benarkah Pre Menstruation Syndrom itu ada?
Siklus Hormon Perempuan
Perempuan mengalami siklus menstruasi yang terdiri dari empat fase unik setiap bulannya. Setiap fase memberikan kekuatan otak super yang luar biasa. Menurut para ahli, menyelaraskan pekerjaan dengan siklus menstruasi efektif untuk mempertahankan tingkat produktivitas sepanjang bulan dan mengurangi rasa frustasi. Dilansir dari www.forbes.com, www.harpersbazaar.com, www.wellset.co berikut empat fase siklus menstruasi perempuan.
Fase Menstruasi – Intuisi dan Refleksi
Apa yang terjadi pada fase ini: Fase menstruasi terjadi sekitar 1-7 hari. Fase ini ditandai dengan rendahnya kadar semua hormon. Kadar progesteron menurun dan estrogen sedikit meningkat. Tubuh mulai melepaskan lapisan rahim yang menebal.
Apa artinya bagi produktivitas: Rendahnya hormon mengakibatkan tingkat energi, kemampuan fokus, dan tingkat produktivitas berada pada titik terendah. Sebaiknya kurangi tugas-tugas pekerjaan dan hindari tekanan tenggat waktu yang tidak fleksibel. Jadwalkan istirahat dan prioritaskan tidur.
Selain itu, belahan otak kanan dan kiri berkomunikasi jauh lebih kuat melalui corpus callosum. Kamu dapat mengakses penalaran analitis dan intuitif. Kamu mungkin ingin mencari kesendirian dan sangat reflektif. Fase ini dapat kamu gunakan untuk melakukan perenungan, evaluasi, dan mendengarkan firasatmu. Ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengerjakan proyek pribadi, mengoreksi konten, atau meninjau laporan.
Fase Folikuler – Superstar Kreatif
Apa yang terjadi pada fase ini: Fase folikuler terjadi pada hari ke 8-14. Fase ini adalah saat hipotalamus melepaskan sedikit hormon perangsang folikel (FSH). Hormon ini merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur. Kadar estrogen dan progesteron meningkat selama fase folikular.
Apa artinya bagi produktivitas: Peningkatan estrogen dapat meningkatkan energi dan motivasi. Kamu mungkin merasa sangat fokus dan proaktif. Ini adalah waktu yang tepat untuk mempelajari hal-hal baru, menyerap banyak informasi, menyelesaikan pekerjaan kreatif, dan memulai proyek baru. Rencanakan agenda bulanan dan siapkan tugas yang lebih kompleks. Kamu dapat menjadwalkan pekerjaan yang lebih berat dan klien yang lebih intens untuk diajak bekerja sama.
Jasmine Takanikos, pendiri Brand Human dan Candor Branding, menggunakan siklus hormonalnya untuk meraih kesuksesan yang lebih besar. Ia berkata, “Karena kesehatan hormon adalah tulang punggung kesehatan dan rutinitas kerja saya, saya mencoba merencanakan semua ceramah saya di depan publik untuk Brand Human selama Fase Folikuler. Energi lebih besar dan saya lebih terfokus,” katanya.
Fase Ovulasi – Komunikator yang hebat
Apa yang terjadi pada fase ini: Fase ovulasi terjadi pada hari ke 15-21. Ovulasi terjadi saat sel telur yang telah dipersiapkan minggu lalu dilepaskan dari permukaan ovarium. Kadar estrogen dan testosteron juga mencapai puncaknya selama ovulasi. Sementara itu, progesteron menurun dan kemudian mulai meningkat perlahan di akhir.
Apa artinya bagi produktivitas: Puncak estrogen dapat membuat lebih berenergi dibandingkan fase folikuler. Testosteron ekstra dapat membuat kamu lebih ekstrovert dan aktif bersosialisasi. Kimia otak yang kamu miliki selama fase ini meningkatkan keterampilan verbal. Keterampilan komunikasi dan kolaborasi berada pada titik tertinggi sepanjang bulan. Inilah saatnya untuk terlibat dalam kerja kelompok, menghadiri konferensi, melakukan wawancara podcast, memberikan presentasi penting, atau melakukan percakapan sulit dengan mitra atau atasan. Kamu mungkin merasa percaya diri, menarik, dan fokus, tetapi juga sangat berempati selama fase ini.
Fase ovulasi juga menjadikan kamu merasa lebih keibuan. Kamu mungkin senang menyalurkan energi itu dengan mengasuh anak, menjadi sukarelawan di organisasi anak-anak atau hewan, atau mengatur tugas-tugas terkait pekerjaan yang melibatkan bimbingan. Ini juga bisa terjadi saat kamu mengalami gelombang “demam bayi”. Kamu mungkin merasakan keinginan yang meningkat untuk menambah anggota keluarga hanya karena hormon.
Fase Luteal – Kekuatan
Apa yang terjadi pada fase ini: Dengan harapan bahwa tubuh hamil, tubuh mulai melepaskan progesteron dan sejumlah kecil estrogen saat fase luteal berlangsung. Jika selama siklus ini ternyata tidak hamil, progesteron akan menurun dengan cepat.
Apa artinya bagi produktivitas: Hormon progesteron memiliki efek menenangkan. Pikiran dapat mulai terasa lambat dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Fase luteal adalah fase kekuatan untuk menyelesaikan sesuatu. Kamu berada pada kondisi paling berorientasi pada tugas dan merasakan kesenangan terbesar dalam menyelesaikan proyek. Kamu mudah untuk fokus dan memperhatikan detail-detail kecil.
Fase luteal dapat kamu gunakan untuk memprioritaskan mengurus diri sendiri dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang lebih sederhana seperti administrasi. Kamu dapat menggunakan waktu ini untuk mengatur ulang berkas-berkas komputer, mengecek kotak masuk, memperbarui perangkat lunak, atau bahkan menata ulang dan membersihkan ruang kerja. Jika memungkinkan, kamu dapat menghindari peluncuran produk atau usaha baru selama fase ini. Hormon dapat membuat kamu berpikir bahwa semuanya gagal, meskipun sebenarnya tidak.
Jika tidak terjadi kehamilan, tubuh menurunkan progesteron secara drastis sehingga kamu dapat merasa lesu secara mental dan fisik. Kurangnya progesteron juga memunculkan kecemasan. Kamu mungkin merasa ingin menarik diri dan menjadi lebih emosional. Kamu mungkin mendapati diri membenci pekerjaan atau menyerang rekan kerja tanpa alasan. Penurunan ini juga menyebabkan masalah citra diri dan diperparah dengan timbulnya gejala PMS lainnya seperti jerawat atau kembung. Akan sangat membantu jika kamu mengetahui bahwa ini hormonal dan berlangsung sementara.
Setiap perempuan spesial
Perlu kamu ketahui bahwa kontrasepsi hormonal dapat mengubah pengalaman siklus dan fase-fasenya. Pergeseran antarfase biasanya lebih menonjol pada orang yang mengalami siklus menstruasi alami yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal atau perawatan hormon lainnya. Namun, sinkronisasi siklus ini dapat membantu mengoptimalkan produktivitas bagi perempuan yang mengalami perimenopause, menopause, atau pengguna kontrasepsi hormon dan perawatan hormon.
Meskipun demikian, setiap perempuan spesial. Tidak ada cara tunggal bagi tubuh untuk merespon perubahan hormon. Sebagian perempuan merasakan perubahan langsung saat menstruasi dimulai. Sebagian lain perlu menunggu beberapa hari hingga efek estrogen yang meningkatkan suasana hati sudah mulai bekerja. Dan sebagian lagi merasa tidak begitu baik selama menstruasi. Oleh karena itu, kamu perlu untuk memahami dan menyesuaikan siklus kamu sendiri.