Asah Keberanian Siswa, SMA IMBS Yogyakarta Kembali Gelar International Day

SMA IMBS Yogyakarta
International Day SMA IMBS Yogyakarta bersama tiga orang mahasiswa Jepang,

Sleman, Jogjakeren.com – Untuk mampu bergaul di kancah internasional, salah satu hal yang perlu dipersiapkan dengan baik  adalah penguasaaan bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya. Strategi  efektif yang diyakini mampu menumbuhkan rasa percaya diri  dan mengasah keberanian siswa dalam mempraktekkan  bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya  adalah  dengan menghadirkan orang asing ke dalam pembelajaran di kelas.

Oleh karena itu,  SMA Insan Mulia Boarding School Yogyakarta menghelat kembali acara “International Day”. Pada kesempatan kali ini dihadirkan 3 orang mahasiswa Jepang Taniuchi Mikio, Kokona Mitsunaka, dan Miyuki Fukumoto. 

Bagi Mikio, ini adalah kali keduanya berinteraksi dengan siswa siswi SMA IMBS Yogyakarta. Kesan yang mendalam pada tahun lalu, membuat Mikio ingin kembali hadir menemani siswa untuk belajar bersama dan berbagi pengalaman. 

Read More

Mikio didampingi oleh  mahasiswa sastra Jepang UGM, Oita Yolafina memulai perbincangannya dengan siswa kelas XA dan XII IPS. Sementara Kokona dan Miyuki  di kelas  XB bersama  XII IPA yang didampingi oleh Nabila Meisya Ardana, S.Hum. alumni sastra jepang UGM. 

Selain memperkenalkan diri dan menjelaskan aktivitasnya saat ini, mereka mengajari cara memperkenalkan diri dalam  bahasa Jepang. Juga berbagi cerita tentang budaya Jepang, travelling ke luar negeri,  hobi, serta kesannya terhadap Indonesia. “Indonesia seperti rumah keduanya, orangnya ramah-ramah,” ungkap Mikio.

SMA IMBS Yogyakarta
Kokona dan Miyuki yang didampingi oleh Nabila Meisya A. sedang memberikan penjelasan di kelas.

Selanjutnya dalam sesi tanya jawab siswa aktif dan antusias melontarkan beberapa pertanyaan. Hal yang mendominasi rasa keingintahuan siswa antara lain adalah tentang sejarah dan  budaya Jepang seperti festival, kota-kota yang populer untuk dikunjungi, pergaulan remaja Jepang, hingga ke isu pernikahan di Jepang,

Selain itu tentang lintas budaya seperti  kesan  terhadap Indonesia dan orang-orangnya, makanan Indonesia yang disukai dan pernah dicoba, serta tempat-tempat yang ingin dikunjungi. Menggunakan bahasa Inggris dan Jepang dalam berinteraksi di dalam dan di luar kelas menjadi tantangan tersendiri bagi siswa. Terlebih Mikio mengaku bahwa bahasa Inggris orang jepang tidaklah seperti penutur aslinya.

Karena pada dasarnya kedudukan bahasa Inggris di Jepang juga sama seperti bahasa Inggris di Indonesia yakni menjadi bahasa asing, Meskipun demikian, hal   ini  justru dapat menjadikan pembelajaran yang menarik  bagi siswa untuk mengenali secara langsung ragam penutur bahasa Inggris dari wilayah Asia Tenggara. 

“Saya meyakini dan menyaksikan sendiri  bahwa dengan mendatangkan orang asing ke sekolah seperti ini, belajar bahasa Inggris dan Jepang menjadi lebih menarik, menyenangkan  dan menantang. Selain itu juga mampu menumbuhkan kepercayaan diri siswa, membangun mimpi ke luar negeri, dan membuka wawasan internasional,” jelas guru Bahasa Inggris dan bahasa Jepang, Jumati, S.Pd.

Koordinator kegiatan International Day tersebut menambahkan, siswa mendapatkan kesempatan untuk menjalin relasi internasional sejak awal, “Sehingga ke depan lebih mudah menyesuaikan diri saat berada di luar negeri,” jelas Jumiati. 

Sementara Maya kelas XA memberikan kesan dan pesannya, “Seru dan senang bisa berkenalan dan berinteraksi langsung dengan orang Jepang. Semakin menambah semangat belajar dan membuka wawasan serta menjalin persahabatan internasional. Ke depannya, semoga bisa dihadirkan mahasiswa asing dari negara lain seperti Australia, Singapura, Eropa, dan lain-lain,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *