Jogjakeren.com – Tujuan puasa Ramadan adalah menjadi insan yang bertakwa. Oleh sebab itu, sebagai umat muslim yang dalam keadaan sehat dan tidak ada halangan suatu apapun supaya melaksanakan kewajiban ibadah puasa selama satu bulan penuh. Sebagaimana perintah Allah SWT:
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS Al Baqarah 183).
Perlu diketahui, salah satu keutamaan puasa Ramadan adalah diampuni dosa-dosanya yang telah lewat. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mencari pahala, maka diampuni baginya dosa yang terdahulu.” (HR Bukhori).
Dalam menjalankan kewajiban puasa Ramadan supaya berusaha menghindari dosa-dosa, perbuatan dusta, perkataan dusta, perkataan jelek, bertengkar, dan perbuatan maksiat lain yang dapat mengurangi pahala dan membatalkan puasa. Ini semua dilaksanakan agar ibadah puasanya mendapat keutamaan pahala berlipat sehingga bisa menghapus dosa-dosa sebelumnya.
Orang yang berpuasa juga diperintahkan untuk menjaga kesucian puasanya dengan cara bersabar, menahan amarahnya dan menjaga sikap dari perbuatan yang bisa merusak puasanya. Puasa mengharuskan kita tidak mudah terpancing omongan orang dan caci maki, bahkan kita tidak boleh marah jika diajak bertengkar oleh orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Puasa itu perisai (dari api neraka), maka janganlah melanggar dan janganlah berbuat kebodohan, dan jika ada seseorang mengajak bertengkar atau memakinya, maka katakanlah ‘sesungguhnya aku orang yang berpuasa’, katakan dua kali.” (HR Bukhori).
Melalui puasa Ramadan, kita dilatih untuk bersabar. Dengan puasa, manusia juga diharapkan mampu mengendalikan amarah, emosinya, dan meningkatkan amalan baik. Puasa dapat memberikan ketentraman dalam jiwa, sehingga manusia diharapkan mampu mengendalikan amarah dengan arif dan bijaksana. Sebab dalam bulan Ramadan semua amalan yang baik akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Semoga puasa Ramadan ini menjadikan kita tergolong orang-orang yang shalih, mampu mengendalikan amarahnya dan meningkatkan amalan baik untuk menjemput predikat puasa, yaitu menjadi orang yang bertakwa.