Konawe Selatan, Jogjakeren.com – Desa Batu Jaya di Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, kini menjadi salah satu fokus utama dari program pengabdian masyarakat Tim KKN-PPM UGM Pesonamu 2024. Dalam upaya untuk mengoptimalkan potensi lokal dan mewujudkan pariwisata berkelanjutan berbasis komunitas, tim mahasiswa ini meluncurkan berbagai inisiatif inovatif. Salah satu pendekatan kunci yang diusung adalah branding profil desa, yang bertujuan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dan mempromosikan desa sebagai destinasi wisata menarik.
Dra. Eko Sulistyani, M.Sc., Dosen Fisika FMIPA UGM sekaligus dosen pembimbing lapangan tim KKN Pesonamu, menekankan pentingnya keterlibatan komunitas dalam program ini. “Program KKN bukan hanya mengandalkan mahasiswa yang fokus memberikan inovasi tetapi juga bagaimana mengikutsertakan warga dalam proses pembangunan desa,” ujarnya, Kamis (22/8/2024). Pernyataan ini menegaskan pendekatan inklusif tim, di mana warga setempat tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai aktor utama dalam setiap tahapan pengembangan.
Aura Rasya Shabira, salah satu anggota tim KKN-PPM UGM sub unit Batu Jaya, turut menegaskan bahwa strategi branding profil desa merupakan pendekatan utama tim untuk meningkatkan daya tarik Desa Batu Jaya. Menurutnya, penerapan branding profil desa terbukti efektif dalam mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi yang ada di desa. Strategi ini tidak hanya penting untuk promosi destinasi wisata tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan yang melibatkan warga desa, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Hasil positif dari strategi branding ini termasuk kemunculan berbagai spot atau ikon menarik untuk promosi. Desa Batu Jaya memiliki banyak elemen dengan potensi besar untuk menjadi daya tarik utama, seperti keindahan alamnya yang menakjubkan. Contohnya, panorama desa yang dikelilingi permadani hijau dan pantai yang belum banyak terjamah menawarkan daya tarik visual yang kuat.
Bayangkan keindahan hamparan pulau yang luas dengan latar belakang langit biru yang cerah dipadukan dengan pesisir pantai yang dipenuhi pohon kelapa yang melambai lembut ditiup angin laut. Pemandangan ini menawarkan daya tarik visual yang luar biasa. Lanskap hijau yang megah memberikan suasana yang menenangkan dan menyegarkan, sempurna untuk aktivitas luar ruangan atau hanya duduk santai sambil menikmati keindahan alam yang jarang tersentuh.
Sementara itu, pantai yang tercipta alami dengan pasir putih lembut dan air yang jernih, dihiasi dengan pohon kelapa yang menambah sentuhan tropis, menciptakan suasana eksotis yang menenangkan. Kejernihan air, deburan suara ombak, dan kelembutan pasir menambah keindahan dan kenyamanan pantai, membuat tempat ini ideal untuk bersantai, berjemur, atau menikmati air kelapa segar sambil menikmati pemandangan yang mempesona.
Pantai ini seperti surga tersembunyi, ideal bagi mereka yang ingin menjauh dari keramaian dan menikmati suasana tenang. Keindahan alam seperti ini bukan hanya menyegarkan mata, tetapi juga sangat menarik bagi orang-orang yang suka berfoto atau hanya sekadar bersantai. Jadi, dengan memanfaatkan keindahan pegunungan dan pantai ini, desa bisa banget jadi tempat wisata yang super menarik dan bikin wisatawan jatuh cinta.
Di sepanjang pesisir pantai, terdapat berbagai jenis kerang yang menawan, masing-masingnya tentu menawarkan keindahan dan karakteristik yang unik. Keragaman bentuk, ukuran, dan warna kerang ini membuka peluang besar untuk menciptakan berbagai aksesoris, pernak-pernik, atau pajangan yang elegan dan estetis. Keberagaman tersebut tidak hanya menambah nilai estetika produk-produk yang dihasilkan, tetapi juga memberi sentuhan yang menghubungkan kita dengan keindahan alam. Mengolah kerang menjadi barang-barang kreatif tidak hanya melestarikan kekayaan laut, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang bermanfaat dalam dunia seni dan kerajinan.
Dengan mengidentifikasi dan mempromosikan spot serta ikon menarik yang ada di desa, tim KKN PPM UGM ingin menciptakan identitas yang kuat dan menarik bagi wisatawan. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat visibilitas desa sebagai destinasi wisata tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi komunitas lokal.
Program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan mereka dalam proses pengembangan dan pengelolaan destinasi wisata. Tim KKN berusaha mengintegrasikan elemen budaya lokal ke dalam branding desa, seperti kuliner khas dan tradisi lokal, yang dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Selain itu, pelatihan kepada warga desa tentang pengelolaan wisata, seperti pelayanan pelanggan dan pemasaran digital, menjadi bagian dari strategi untuk memastikan bahwa mereka siap menyambut wisatawan dan memaksimalkan potensi ekonomi dari pariwisata.
