Sejarah Motif Batik Kawung Yogyakarta, Konon Batik Tertua?

motif batik kawung yogyakarta
source from canva

Jogjakeren.com Sejarah Motif Batik KawungBatik menjadi salah satu warisan budaya dari Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Bahkan batik sudah diakui oleh dunia dan menjadi warisan budaya UNESCO.

Setiap motif pada batik memiliki sejarah dan makna tersirat yang bisa diambil dan ditanamkan di kehidupan sehari-hari. Motif batik kawung Yogyakarta merupakan salah satu motif batik tertua dan kuno yang sudah muncul pada era Kerajaan Mataram. Kali ini, kita akan membahas sejarah motif batik kawung Yogyakarta.

Jadi, bagaimana sejarah motif batik kawung ini tercipta? Simak penjelasan berikut ini.

motif batik kawung yogyakarta
source from canva

Sejarah Motif Batik Kawung

Motif batik kawung merupakan salah satu batik tertua yang ada di Indonesia. Konon katanya dulu motif batik kawung ini adalah salah satu jenis motif batik yang terlarang. Motif batik kawung mulai dikenal sejak abad ke-13 pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram. Sultan Mataram yang menciptakan motif batik kawung pada waktu itu. 

Namun, keberadaan motif batik kawung ini kerap kali disinggung tentang kemunculannya dari berbagai sumber, baik dari sumber sejarah tertulis maupun dari lisan ke lisan sejak zaman Kesultanan Mataram. Ada 2 teori yang menjelaskan sejarah atau asal-usul motif batik kawung ini.

Teori yang pertama menjelaskan bahwa motif batik kawung ini diciptakan oleh Sultan Mataram keempat dalam masa pemerintahannya dari tahun 1613-1645. Yaitu Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (Sultan Agung Mataram). Beliau mengatakan bahwa motif batik ini terinspirasi dari pohon aren atau biasa buahnya disebut dengan kolang-kaling. 

Baca Juga : Motif Batik Tulis Yogyakarta dan Filosofinya

Lalu, motifnya ditata rapi secara geometris. Pohon aren ini sendiri memiliki filosofi yaitu dari ujung daun sampai akarnya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini memiliki arti yang tersirat yaitu supaya manusia berguna bagi semua orang dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Dan teori kedua menyatakan bahwa hal ini dikaitkan dengan kemunculannya dalam folklore yang bercerita tentang pemuda yang berwibawa dan terkenal sangat santun juga bijak. Pemuda ini sangat dihormati oleh kaumnya karena sikapnya. 

Sampai suatu ketika, karena pemuda ini masyhur di kalangan rakyat desas-desus mengenai pemuda ini terdengar hingga di lingkungan kerajaan. Hingga akhirnya pemuda tersebut diperintah untuk berkunjung ke kerajaan menemui sang Raja. Ibu dari pemuda tersebut terharu dan berharap besar karena putranya dipanggil oleh Raja. Dan karena itulah sang ibu membuat pakaian bermotif batik kawung yang dipersiapkan untuk anaknya. Berharap sang anak bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Tak lama kemudian sang pemuda tersebut diberi amanah oleh kalangan keraton dan dilantik menjadi adipati Wonobrodo. 

Baca Juga : Motif Batik Kawung Yogyakarta, Salah Satu Batik Tertua di Indonesia?

Motif batik kawung menyerupai kolang-kaling yang berbentuk pola geometris. Memiliki makna khusus yaitu mencerminkan adanya satu titik yang menjadi pusat kekuatan dan kekuasaan alam semesta serta manusia. Empat bulatan atau persegi empat sebagai wujud persatuan yang selaras yaitu unsur alam dan manusia. 

Empat titik yang berbentuk garis melambangkan persaudaraan berjumlah empat menghadap ke satu titik sebagai lambang persatuan. Sehingga motif ini mempresentasikan bahwa raja adalah inti atau pusat kekuatan, pemimpin, pelindung, dan wakil Tuhan atau dewa dalam agama yang dianut oleh masyarakat Jawa kuno. 

Dalam berbagai sumber buku bersejarah, motif batik kawung awalnya hanya dikhususkan bagi para keluarga bangsawan atau para petinggi keraton. Namun, sekarang batik kawung dapat dikenakan oleh kalangan masyarakat Indonesia. Biasanya motif ini digunakan pada saat acara pertunangan atau resepsi pernikahan. 

Itulah penjelasan mengenai sejarah dari motif batik kawung tertua di Indonesia. Jangan hanya mengetahui sejarahnya, tetapi alangkah baiknya jika kita ikut berpartisipasi dalam melestarikan warisan budaya Indonesia ini. Semoga bermanfaat.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *