Jogjakeren.com – Inovasi dalam pendidikan terus berkembang. Salah satu metode kreatif yang diterapkan TPA Al-Haq, Margosari, Pengasih, Kulon Progo, DIY ini adalah pembelajaran berbasis edugames. Metode ini menggabungkan unsur permainan yang menyenangkan dengan penanaman nilai-nilai 29 karakter luhur, menjadikannya efektif untuk pembinaan karakter anak-anak usia PAUD hingga sekolah dasar.
Kegiatan ini rutin diadakan dua kali setiap bulan pada Sabtu sore di halaman Masjid Al-Haq. Dengan suasana belajar yang seru dan menarik, santri lebih mudah memahami materi tanpa merasa bosan. “Sebelumnya, santri sering jenuh saat mendengarkan ceramah. Tapi sejak kami menggunakan edugames, mereka lebih semangat dan cepat memahami nilai-nilai luhur,” ungkap Muksen, Ketua TPA Al-Haq yang berada di bawah naungan PAC LDII Margosari.
Bagaimana Edugames Diterapkan?
Setiap sesi dimulai dengan apersepsi. Dalam 10–15 menit, ustadz atau ustadzah menjelaskan dua nilai dari 29 karakter luhur yang akan diterapkan dalam permainan. Setelah itu, petunjuk permainan disampaikan, sekaligus penekanan di mana nilai karakter dapat dipraktikkan.
“Misalnya, sebelum memulai permainan, kami memberikan pemahaman tentang nilai-nilai seperti kerjasama dan tanggung jawab. Santri kemudian mempraktikkannya saat bermain,” jelas Hendra, salah satu pengajar TPA.
Permainan yang digunakan sederhana, namun penuh makna. Edugames tidak hanya menghibur, tetapi juga membantu santri menginternalisasi nilai-nilai karakter secara alami.
Membentuk Karakter Generasi Muda
Pembelajaran berbasis edugames ini menjadi solusi kreatif untuk membentuk karakter generasi muda di era modern. Dengan pendekatan yang menyenangkan, materi moral dan etika bisa disampaikan tanpa terasa membosankan.
Harapannya, metode ini dapat menanamkan nilai-nilai 29 karakter luhur pada santri. Selain itu, peran orang tua dan pengajar sangat penting sebagai role model untuk membiasakan karakter luhur ini di rumah maupun lingkungan pengajian.
Melalui edugames, TPA Al-Haq membuktikan bahwa pembelajaran moral tidak harus kaku. Dengan inovasi dan kreativitas, nilai-nilai luhur bisa tertanam kuat pada generasi muda, mempersiapkan mereka menjadi pribadi unggul di masa depan.