Jogjakeren.com – Di usia pra remaja (10-12 tahun), anak mengalami transisi menuju kedewasaan selanjutnya yang memengaruhi kemampuan sosial, fisik, juga kognitifnya. Dampaknya, anak terlihat lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah dan menata perilaku sosialnya.
Hal ini terjadi karena anak pada dasarnya memiliki keterampilan. Dengan keterampilan, anak dianggap sudah mampu mempelajari lebih banyak kemampuan, spesifik yang dibutuhkan pertandingan olahraga.
Tidak lepas dari peran orang tua dan lingkungan, anak pada usia ini juga tetap harus dibimbing menjadi pribadi yang baik. Salah satunya melalui FORSGI, anak ditanamkan mengenai enam thobiat luhur dalam berlatih dan bertanding sepak bola. Pada Minggu (12/6/2022) FORSGI Sleman menyelenggarakan festival sepak bola dengan pemain berusia 12 tahun diikuti 10 kapanewon di Lapangan TGP, Seyegan. Di tempat yang sama, pemain berusia 10 tahun telah mengikuti festival sepakbola se-Kabupaten Sleman ini pada minggu sebelumnya.
Sebelum dimulainya pertandingan, Ketua FORSGI Kabupaten Sleman, Ahmad Subur, A.Md. menjelaskan bermain profesional dengan memiliki sifat berbudi yang baik. Hal ini tentunya diterapkan untuk menanamkan karakter enam thobiat luhur pada anak.
“Kalau terjadi tabrakan (saat bermain) itu senyum dan bersalaman, tidak marah-marah, dan tidak memprovokasi,” tutur Subur.
Subur juga mengutarakan sulitnya melatih pemain berusia 10 tahun dibandingkan dengan anak usia 12 tahun yang lebih mudah diarahkan. Disebutkannya karena penalaran dan fisik anak umur 10 tahun yang masih kurang. Senada dengan hal ini, Ketua Pembinaan Prestasi (Binpres), Luhur Ashari memaparkan bahwa U-12 sudah bisa dibentuk skill individu, karakter bermain, kerja sama serta kekompakan dalam tim.
“Anak U-10 itu cenderung bermain dan belum bisa diajak berpikir praktis. Namun, U-12 sudah biasa untuk berpikir dan bisa menanamkan visi dan misi,” ungkap Eka Candra, pelatih FORSGI Kecamatan Ngemplak.
Pertandingan ini dimenangkan kembali oleh FORSGI Kecamatan Ngemplak sebagai juara 1. Sedangkan, juara 2 diraih oleh FORSGI Kecamatan Depok, serta FORSGI Kecamatan Berbah dan FORSGI Kecamatan Godean sebagai juara 3. Pemain-pemain yang dipilih nantinya akan dibina dan dilatih kembali dalam dua sampai tiga minggu untuk menghadapi festival tingkat provinsi.
“Kami dari FORSGI Kabupaten Sleman sudah menjaring pemain-pemain yang berada di beberapa kecamatan. Kemudian kami training center sekitar 2-3 minggu di Stadion Ngemplong Sari. Besok kami adakan bersama coach Hendri, coach Luhur Ashari serta dibantu asisten Adam dan Lukman,” kata Luhur Ashari.