Jogjakeren.com – Di musim hujan rentan terserang berbagai penyakit. Mulai dari flu, diare, tipes, demam berdarah, hingga malaria. Selain penyakit tersebut, satu penyakit musim hujan yang sering dialami dan perlu diwaspadai adalah leptospirosis.
Apa itu Leptospirosis?
Leptospirosis adalah salah satu penyakit lingkungan yang menular dan disebabkan oleh bakteri leptospira. Bakteri leptospira ini masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang ada lukanya atau membran mukosa. Leptospirosis ini ditularkan melalui kontak langsung dengan urin, darah atau jaringan dari hewan leptospirosis seperti air kencing tikus yang paling berbahaya.
Penyakit ini biasanya meningkat pada musim penghujan atau banjir. Selain tikus, juga terdapat beberapa hewan yang menjadi perantara penyebaran bakteri leptospira seperti sapi, kuda, babi, anjing dan kucing.
Gejala dan Tanda Klinis Leptospirosis
Biasanya gejala leptospirosis akan muncul empat sampai sepuluh hari setelah terkena bakteri leptospira. Berikut ini gejala dan tanda klinis yang dapat dirasakan setelah terjangkit, antara lain :
- Demam mendadak tinggi >38℃
- Menggigil
- Lemah
- Mata merah
- Sakit kepala
- Kekuningan pada kulit
- Nyeri otot betis
Risiko Penularan
Bakteri leptospira dapat masuk melaui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir, genangan air sungai, danau, selokan, saluran air, sawah dan lumpur. Selain itu, penularan juga terjadi jika kontak langsung dengan tanah basah atau tanaman yang terkontaminasi urin hewan penderita leptospirosis. Bakteri leptospira yang sudah terkontaminasi dengan air dapat bertahan hidup di dalam air yang bersifat basa sampai enam bulan.
Adapun beberapa pekerja yang berhubungan dengan hewan liar dan hewan peliharaan dapat berisiko terkena leptospirosis adalah pekerjaan yang berkaitan dengan perternakan, petanian, pekerja perkebunan, pekerja laboratorium hewan, pekerja tambang/selokan, pemburu, bahkan tentara.
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Saat Musim Hujan
Cara Pencegahan
- Cuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas
- Menggunakan sarung tangan dan sepatu booats saat membersihkan rumah atau selokan
- Menghindari kontak langsung dengan air yang sudah terkontaminasi
- Menjaga kebersihan kandang hewan peliharaan
- Membersihkan habitat sarang tikus
- Meberikan vaksin kepada hewan yang berpotensi tertular leptospirosis
- Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal tetap bersih, supaya tidak menjadi sarang tikus
- Pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya leptospirosis
Bila terjadi gejala seperti di atas supaya segera mendatangi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah sakit terdekat. Ingat!!! Penyakit ini dapat menyebabkan kematian bila tidak tertangani segera.