Sleman, jogjakeren.com – Bisnis e-commerce saat ini tengah naik daun. Banyak perusahaan startup yang muncul di tanah air yang tengah berlomba untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang sedang tumbuh subur.
Secara umum bisnis digital adalah bisnis riil yang menggunakan media internet. Misalkan sebuah toko fashion biasanya memiliki toko fisik yang tersebar di berbagai mall dan pusat perbelanjaan. Namun dengan adanya media digital, maka keberadaan toko fisik ini akan disertai atau digantikan oleh toko yang berbasis digital seperti e-Commerce, website, atau social media.
“Apabila bisnis kita kemas brandingnya dengan baik dan menarik nantinya akan banyak peluang yang terbuka untuk kita. Terlebih menggunakan social media sebagai media marketingnya dan yang paling penting adalah selalu berinovasi karena zaman terus berkembang,” kata Direktur Utama PT. Janu Putra Sejahtera Fadhl Muhammad Firdaus saat memberikan pembekalan kepada peserta Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LDII DIY 2023 pada Minggu (26/11/2023).
Ia menambahkan, banyak perusahaan lama yang tutup karena telat berinovasi, “Maka dari itu untuk UMKM harus berani berubah dan lebih ditingkatkan dalam mengatur social medianya,” ujarnya.
Menurut Fadhl, kelebihan bisnis digital yaitu efisien waktu dan biaya, interaktif, banyak konten menarik dan mudah diukur. Tetapi bisnis digital juga memiliki kelemahan yaitu koneksi internet yang lambat pengunjungpun sulit untuk mengakses konten yang telah diupload dan masalah pembayaran karena masih banyak orang yang belum mengerti tentang metode pembayaran secara online.
Pada kesempatan tersebut, ia berpesan kepada generasi muda untuk lebih bisa melihat peluang dari internet karena bisnis tidak hanya sekedar jual barang tetapi bisa juga menjual jasa.
Rakerwil mengangkat tema “Mewujudkan SDM Profesional Religius untuk Mendukung Keistimewaan Yogyakarta dalam Bingkai NKRI Menyongsong Indonesia Emas 2045” yang dipusatkan di aula kompleks Masjid Al Fattah Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman.